"Tadi saat terjadi gempa, masyarakat yang berada di pengungsian memang sempat panik dan keluar (dari tempat pengungsian)," katanya di Banjarnegara, Sabtu malam.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya melalui pengeras suara yang ada di Posko Lapangan Bencana Gempa berupaya menenangkan masyarakat.
Menurut dia, upaya tersebut juga dilakukan melalui pesawat radio agar bisa menjangkau lokasi pengungsian lainnya yang tersebar di beberapa titik.
"Kami minta masyarakat tetap tenang. Kalau sementara memang merasa nyaman berada di luar, ya enggak apa-apa," katanya.
Ia mengatakan kepanikan masyarakat itu terjadi karena mereka sudah beberapa hari berada di pengungsian pascagempa berkekuatan 4,4 Skala Richter yang terjadi pada tanggal 18 April 2018.
Dia mengakui gempa susulan berkekuatan 3,4 SR yang terjadi pada hari Sabtu (21/4), pukul 18.19 WIB, mengakibatkan enam orang mengalami luka ringan sehingga dibawa ke Puskesmas Kalibening.
"Lima orang di antaranya sudah pulang, sedangkan satu orang lainnya masih dirawat di puskesmas karena syok," katanya.
Menurut dia, pihaknya hingga saat ini masih memantau dampak gempa susulan tersebut.
Baca juga: BMKG: Gempa 3,4 SR guncang Banjarnegara
Baca juga: Bambang: Kemensos segera bantu korban gempa Pekalongan-Banjarnegara
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018