Pembukaan Pekan Pendidikan Jogja yang mengasung tema "Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan" itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Menteri Muhadjir.
"`Punjernya` atau sumbernya pendidikan dan ruh pendidikan nasional memang berasal dari DIY ini," kata Mendikbud.
Yogyakarta, kata Muhadjir, layak merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan lebih meriah dibandingkan provinsi-provinsi lain. Sebab, Kota Gudeg ini merupakan tempat lahirnya dua tokoh besar pendidikan nasional yaitu Ki Hajar Dewantara dan KH. Ahmad Dahlan.
Di Yogyakarta pula, kata dia, dilahirkan organisasi Taman Siswa dan Muhammadiyah sebagai dua organisasi yang memiliki pengaruh besar terhadap pembangunan pendidikan nasional.
"Kalau sekarang ini "Pekan Pendidikan Jogja" maka kalau bisa tahun depan bukan pekan lagi, tetapi "Bulan Pendidikan Jogja". Jadi satu bulan penuh dilaksanakan peringatan Hardiknas untuk mengenang jasa besar Ki Hajar Dewantara serta jasa KH. Ahmad Dahlan," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Muhadjir menjelaskan bahwa Ki Hajar Dewantara bukan sekadar tokoh pendidikan. Ki Hajar, kata dia, merupakan seorang ulama, namun dengan sikap rendah hatinya menolak diberi gelar kiyai.
Ki Hajar, menurut Muhadjir, dalam suatu kesempatan pernah dipanggil oleh KH. Ahmad Dahlan dengan sebutan kiyai, namun menolak dan meminta untuk dipanggil dengan sebutan "Ki" saja.
"Itulah sikap Tawadhu` (rendah hati) Ki Hajar Dewantara terhadap ulama karena KH. Ahmad Dahlan memang lebih senior dibanding Ki Hajar," kata dia.
Ketua Panitia Pekan Pendidikan Jogja, Daswatia Astuti menjelaskan "Pekan Pendidikan Jogja" digelar mulai 21 hingga 27 April 2018 di dua lokasi yakni di Museum Benteng Vredeburg dan Taman Pintar Yogyakarta.
Acara itu diawali dengan pameran pendidikan yang akan diikuti 10 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikbud di Yogyakarta, Ikatan Guru Indonesia (IGI) serta 30 sekolah tingkat SD, SMP, SMA/SMK.
Dalam acara yang digelar secara serentak di seluruh provinsi itu, menurut Daswita, juga akan berlangsung kegiatan ngobrol publik yang akan mengangkat tema-tema pendidikan. Acara itu digelar secara parallel di lima ruangan di Museum Benteng Vredeburg setiap pagi dan sore.
Agenda lainnya yang tidak kalah menarik dalam rangkaian Pekan Pendidikan Jogja adalah pemutaran 15 film dengan tema-tema pendidikan, di antaranya film berjudul "Jejak Juang Sang Rais Akbar", "Tirtayasa The Sultan Of Banten", "Ronggowarsito dan Javanologi", "Arung Palakka", "Biola Seribu" dan film-film lainnya.
Selain diputar di Benteng Vredeburg, film-film itu juga akan diputar di sekolah-sekolah se-DIY.
Baca juga: Mendikbud: pendidikan siswa menikah tidak boleh berhenti
Baca juga: Mendikbud: soal berdaya nalar tinggi perlu dikenalkan
Baca juga: Mendikbud tegaskan UNBK tidak rugikan siswa
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018