Berdasarkan laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang dipantau di Jakarta, Sabtu, wakil Indonesia yang berhasil melaju ke partai puncak turnamen berhadiah total 25 ribu dolar AS ini, berasal dari nomor ganda putra dan ganda campuran.
Di ganda putra, Merah Putih diwakili oleh Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, sedangkan di nomor ganda campuran, ada pasangan Andika Ramadiansyah/Mychelle Crhystine Bandaso yang melaju ke final.
Ahsan/Hendra yang didapuk sebagai unggulan lima, melaju ke final usai menundukan wakil tuan rumah yang didapuk sebagai unggulan dua, Chooi Kah Ming/Low Juan Shen, dalam pertarungan dua gim di bawah 25 menit yang berkesudahan 21-15, 21-13.
Sedangkan Andika/Mychelle melaju ke partai puncak usai melalui laga sengit tiga gim berdurasi 62 menit melawan duet China unggulan delapan Guo Xinwa/Liu Xuanxuan, 21-19, 13-21, 21-16.
Di partai puncak, Andika/Mychelle akan meghadapi duet Malaysia Tang Jie Chen/Yen Wei Peck yang di semifinal menundukan duet gado-gado Malaysia-Indonesia, Nur Mohd Azriyn Ayub/Devi Tika Permatasari 21-13, 21-15.
Adapun Ahsan/Hendra, akan meladeni tantangan duet Malaysia unggulan enam turnamen, Aaron Chia/Wooi Yik Soh yang di empat besar menumbangkan kompatriotnya di unggulan tiga, Szei Fei Goh/Nur Izzuddin 21-18, 22-24, 21-13.
Peluang Terbuang
Sejatinya Indonesia memiliki peluang untuk menambah wakil di partai final jika Shesar Hiren Rhustavito (tunggal putra) dan Hanna Ramadini (tunggal putri) tidak terhenti di semifinal.
Shesar yang ada di peringkat tiga turnamen, terhenti oleh wakil Taiwan unggulan 14, Hsueh Hsuan Yi, 19-21, 15-21 setelah bertarung dua gim dalam waktu 37 menit.
Sedangkan Hanna yang merupakan unggulan satu turnamen, menyerah dari wakil tuan rumah unggulan tiga, Ying Ying Lee dalam pertarungan sengit tiga gim selama 53 menit yang berkesudahan 7-21, 21-10, 17-21.
Pelatih tunggal putri pemusatan latihan Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) Minarti Timur menyatakan permainan anak didiknya tersebut sudah bagus, namun masih kurang bersabar saat poin-poin krusial.
"Saya baru dapat laporannya. Sayang mestinya gim tiga saat kedudukan 15-15, mestinya Hanna lebih sabar. malah dia ingin cepat ambil point padahal rally panjang tapi malah mati sendiri," kata Minarti dalam sambungan telepon.
Selain itu, menurut Minarti, anak didiknya tersebut juga perlu menambah kekuatan pukulannya sebagai modal untuk turun di Kejuaraan Asia perorangan 2018 di Wuhan, China, pada 24-29 April 2018 mendatang.
"Itu saja sih catatan saya. Ya mudah-mudahan bisa lebih baik di Kejuaraan Asia minggu depan. Saya juga bilang sama dia tidak usah dipikirkan, yang penting fokus dan lebih nekad saat main di Wuhan nanti," ucap Minarti.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018