Jakarta (ANTARA News) - KPK menilai perempuan punya peran signifikan untuk mencegah perbuatan korupsi, terutama di dalam keluarga.
"Peran perempuan sangat signifikan dalam upaya pencegahan korupsi. Pimpinan KPK pun satu orang perempuan dan tim penyidik dan jaksa penuntut umum bahkan tim yang melakukan tangkap tangan cukup banyak perempuan," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Sabtu.
Febri menyampaikan hal itu saat dikonfirmasi mengenai peringatan Hari Kartini pada 21 April 2018 dan semangat Kartini dikaitkan dengan pemberantasan korupsi.
"Tapi isu yang paling penting dalam pencegahan tindak pidana korupsi adalah gerakan-gerakan yang perlu kita dukung seperti di KPK ada Saya Perempuan Anti Korupsi atau SPAK yang mendapat pernghargaan di internasional dan pencegahan korupsi berbasis keluarga dimana peran ibu juga sangat penting," tambah Febri.
SPAK pada Desember 2017 lalu meraih penghargaan "International Anti-Corruption Excellence Award" (IACEA) kategori "Anti-Corruption Youth Creativity and Engagement Award" dari Sheikh Tamim Bin Hamad Al Thani, Emir Qatar. Penghargaan diberikan dalam peringatan Hari Antikorupsi Internasional pada Jumat, 8 Desember 2017 bertempat di Gedung PBB di Jenewa.
"Beberapa gerakan tersebut adalah inisiatif dari masyarakat sendiri yang meminta keterlibatan KPK. Kami tentu mendukung gerakan-gerakan yang berkembang di masyarakat dan kami fasilitas karena dapat menjadi sangat kuat dan positif untuk gerakan anti korupsi," ungkap Febri.
Febri mengakui bahwa korupsi tidak hanya dilakukan oleh laki-laki tapi juga perempuan.
"Bahwa ada cukup banyak perempuan yang kami proses. Tindak pidana korupsi dapat berakibat buruk pada perempuan atau anak dan distribusi kesejahteraan. Sejumlah kajian mengatakan ada alokasi anggaran yang bila terdistribusi dengan baik bisa digunakan untuk anak-anak dan kaum perempuan," jelas Febri.
KPK pun mengharapkan agar perempuan dapat berperan besar dalam pencegahan korupsi khususnya membangun kesadaran di dalam keluarga.
"Pencegahan korupsi dimulai dari rumah misalnya peran seorang ibu sangat mungkin mempengaruhi keluarganya, suaminya, dan anak-anaknya sehingga diharapkan penanaman sistem nilai berjalan di keluarga. SPAK sendiri masuk ke instansi pemerintah termasuk kepolisian dan gerakan di daerah sehingga kami harap dalam momentum ini semua pihak terlibat dalam pemberantasan korupsi," ungkap Febri.
Hingga saat ini SPAK sebagai gerakan antikorupsi berbasis pendekatan keluarga telah melatih lebih dari 1.300 agen pembaru di 34 provinsi di Indonesia. Para agen SPAK tersebut bergerak secara kolektif meningkatkan kesadaran masyarakat.
Gerakan SPAK yang dimotori perempuan ini juga mendorong peran sentral perempuan dalam keluarga untuk menanamkan nilai-nilai dasar kejujuran, keadilan, kerja sama, kemandirian, disiplin, tanggung jawab, kegigihan, keberanian dan kepedulian di dalam keluarga sebagai upaya mencegah perilaku korupsi.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018