Jakarta (ANTARA News) - Aksi ambil untung para pelaku pasar tekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Senin untuk turun dari dari level psikologis 2.300. IHSG BEJ ditutup turun 15,383 poin atau 0,67 persen menjadi 2.286,218 dan indeks LQ45 melemah 3,468 poin atau 0,73 persen ke posisi 474,842. Analis Riset PT Panin Capital, Luki Aryatama, kepada ANTARA News, mengatakan bahwa penurunan indeks BEJ lebih disebabkan faktor ambil untung para pelaku pasar setelah sebelumnya mengalami penguatan yang cukup tinggi. Selain itu, kata Luki, investor juga khawatir kenaikan harga minyak mentah dunia yang mencapai di atas 70 dolar As per barel. "Mereka (investor) takut kenaikan harga minyak mentah dunia ini akan menghantam perekonomian kita, karena asumsi harga pada APBN kita dipatok 63 dolar AS per barel," jelasnya. Luki juga mengungkapkan bahwa turunnya indeks BEJ ini juga dipengaruhi oleh beberapa bursa regional, terutama Hang Seng yang juga mengalami penurunan. Indeks Hang Seng ditutup turun tajam 145,34 poin menjadi 22.953,94. Pada perdagangan Senin ini dimonisasi saham yang turun sebanyak 132 jenis dibanding yang naik hanya 58 dan 62 bergerak stagnan. Volume perdagangan mencapai 2,974 miliar dengan nilai Rp3,002 triliun. Anjloknya saham Internasional Nickel (INCO), Bumi Resurces (BUMI), Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan Pertambangan Batubara Bukit Asam (PTBA) telah menekan indeks BEJ. INCO terkoreksi Rp1.700 menjadi Rp52.000, BUMI melemah Rp75 ke posisi Rp2.550, PGAS turun Rp150 ke level Rp8.900 dan PTBA terkikis Rp100 ke harga Rp6.600. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007