Bantul (ANTARA News) - Pelatih PSIS Semarang Vicenzo Alberto Annese mengatakan kekalahan tim PSIS Semarang melawan Persija Jakarta pada Liga I 2018 di Stadion Sultan Agung Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta jumat, bukan kesalahan pemain.

"Kekalahan ini bukan kesalahan pemain, bukan kesalahan manajemen, tetapi kesalahan saya sebagai pelatih," kata Pelatih PSIS Semarang dalam konferensi pers usai pertandingan di Stadion Sultan Agung Bantul, Jumat petang.

Menurut dia, kesalahan itu karena dirinya terlalu mempercayai para pemain pada babak kedua yang bisa meraih angka dengan strategi yang diambil menyusul permainan pada babak pertama yang sering melakukan penekanan.

"Kami terlalu percaya tim, termasuk personal masing-masing pemain bahwa babak kedua bisa mencetak angka. Jadi setelah selesai babak pertama kembali ke ruang ganti saya langsung mengubah strategi permainan pada babak kedua," katanya.

Namun, kata dia, hal itu justru berbalik 180 derajat. Ini terbukti PSIS kebobolan empat gol pada babak kedua karena permainan Persija lebih mendominasi.

"Kita bisa kebobolan empat gol karena kesalahan pemain. Mereka tidak menekan Persija sehingga tercipta empat gol dan kita hanya bisa membalas satu gol," katanya.

Ia mengatakan selama pertandingan para pemain PSIS Semarang tidak lelah fisik saat berlatih."Tetapi mereka hanya lelah psikis sehingga berdampak pada kualitas permainan," katanya.

Dia menyinggung suporter PSIS yang kurang maksimal memberikan dukungan para pemain, bahkan dia melihat antusiasme suporter Persija Jakarta lebih tinggi sehingga bisa memacu semangat tim.

Menyangkut penggantian pemain pada babak kedua, ia mengakui hal itu keputusan keliru, karena kurang tepat berakibat kebobolan empat gol.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018