Oleh karena itu, TNI dan Polri telah melakukan penandatanganan kerja sama dalam menciptakan pilkada damai tersebut, kata Panglima TNI saat pengarahan di hadapan ribuan prajurit TNI dan Polri di Palembang, Jumat.
Namun, lanjut dia, untuk menciptakan Pilkada damai itu jajarannya bersama Polri akan melaksanakan pengamanan bersama.
Jadi mulai dari proses pemungutan suara hingga penetapan pemenang kepala daerah pihaknya akan selalu mengawal supaya pilkada berjalan tertib, ujar dia.
Pihaknya akan bersinergi dalam mengamankan pemilihan kepala daerah nanti, kata dia.
Ia mengatakan, memang untuk menciptakan pilkada damai bukan saja faktor keamanan saja tetapi netralitas TNI dan Polri harus selalu dijaga.
Jangan sampai pilkada rusak akibat tidak adanya netralitas prajurit TNI dan Polri, kata dia.
Selain itu Panglima TNI minta kepada prajurit dan jajaran Polri untuk tidak mudah percaya terhadap berita yang disampaikan media sosial.
Hal ini karena berita dari media sosial dapat saja diramu dalam pemilihan kepala daerah, kata dia.
Apalagi diera digital sekarang ini media sosial dalam menyampaikan informasi sangat cepat dan tanpa batas, ujar dia.
Menurut dia, jadi bila media sosial seperti Facebook dan Twitter serta lainnya digunakan untuk kampanye hitam itu cukup berbahaya.
Oleh karena itu jangan mudah percaya terhadap media sosial dan harus dicerna dahulu kebenarannya, kata dia.
Jadi pihaknya minta dukungan bersama agar pilkada damai tercipta, tambah dia.
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018