Peringatan itu disampaikan Kogure, Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja Industri terbesar di Jepang, dalam lokakarya hubungan industrial yang diselenggarakan organisasinya dengan UNI Apro dan Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia sektor perdagangan di Auditorium Adhiyana, Gedung Wisma Antara, Jakarta, Jumat.
Melalui bantuan Agus Alam, penerjemah dari kantor "Japan Business Center" Jakarta, Kogure mengatakan Jepang menghadapi tuntutan era digital yang ditandai dengan kehadiran kecerdasan buatan di dunia kerja itu di saat penduduk produktif di negaranya berkurang akibat semakin bertambahnya penduduk berusia lanjut.
Di tengah jumlah penduduk lansia yang demikian besar itu, katanya, banyak hal yang dihadapi Jepang saat revolusi digital dan kecerdasan buatan yang menjadi basis pengembangan robot berbentuk manusia (humanoid) dan dapat menggantikan fungsi manusia di tempat kerja itu terjadi.
"Saya ingin berbagi perspektif tentang pengalaman Jepang di lokakarya ini," kata dalam lokakarya bertema "Forum Hubungan Industrial Berbasis Kemitraan di Sektor Ritel Indonesia: Pengusaha dan Serikat Pekerja dalam Kemitraan di Era Digital" ini.
Selain Sekjen UA-Zensen Jepang Hiromu Kogure, lokakarya ini juga menghadirkan Sekretaris Regional UNI Apro Christopher Ng, Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Iftida Yasar, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N.Mandey, serta Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial (PHI) dan Jaminan Sosial (Jamsos) Kementerian Ketenagakerjaan Haiyani Rumondang.
Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018