"Kita mesti pelajari kredit pendidikan ini, karena sekalipun di Amerika Serikat, NPL-nya banyak," kata Darmin saat ditemui di Jakarta, Jumat.
Untuk itu, menurut Darmin, desain kredit pendidikan ini harus dirumuskan secara matang agar tidak menyebabkan persoalan baru yang bisa mengganggu kinerja sektor perbankan.
"Kita mesti desain yang betul, kalau tidak, nanti repot kita," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengharapkan kredit pendidikan yang disalurkan oleh sejumlah bank bisa meningkatkan kualitas mutu pendidikan.
Ia menegaskan kredit pendidikan tersebut memiliki manfaat besar karena dapat membantu mahasiswa yang mengalami kendala biaya dalam menyelesaikan pendidikan.
Saat ini desain kredit pendidikan tersebut sedang dilakukan kajian lebih mendalam oleh pemerintah agar pemanfaatan bantuan ini benar-benar bisa membantu peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Ini lagi diolah sistemnya, kalau memungkinkan sepanjang negara yang melakukan hal ini, maka mungkin saja semua bisa diwujudkan," kata Nasir.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018