Jakarta, 16/7 (ANTARA) - Ribuan buruh dari Serikat Pekerja Nasional (SPN) PT Nasa dan PT Hasi, yang menuntut agar perusahaan sepatu Nike tidak memutuskan kontrak kerjanya, mengaku bahwa akan terus berada di Bursa Efek Jakarta (BEJ) hingga pukul 17.00 WIB, Senin. "Kami akan tetap terus di sini hingga jam lima sore. Jika Nike tidak mengabulkan tuntutan kami, maka kami akan berusaha agar Nike dilarang untuk beroperasi di Indonesia," kata seorang pengunjuk rasa, Ponimin (36), di Jakarta, Senin. Menurut dia, pemutusan kontrak kerja untuk pembuatan sepatu yang dilakukan Nike terhadap PT Nasa dan PT Hasi telah berlangsung selama sekitar dua pekan terakhir. Ia mengungkapkan, sudah beberapa kali perwakilan antara Serikat Pekerja dan pihak Nike bertemu untuk membahas agar kebijakan tersebut tidak diberlakukan. "Terakhir kali pertemuan itu berlangsung pada Rabu (11/7), tetapi hasilnya tetap nol besar," kata Ponimin yang telah satu dekade bekerja di PT Nasa. Ia menyayangkan keputusan Nike yang tidak mempertimbangkan alasan sosial-kemanusiaan terhadap ribuan buruh yang tidak bisa lagi bekerja untuk mencukupi nafkah baik untuk dirinya maupun keluarganya. Ponimin memaparkan, baik PT Nasa maupun PT Hasi masing-masing memiliki sekitar 7.000 buruh dan pabriknya terletak di daerah Tangerang. PT Nasa terdapat di daerah Pasar Kemis dan PT Hasi terletak di daerah Pasir Jaya. Pada Senin, BEJ tampak terkepung massa yang berdemo dari segala arah, dan hampir seluruhnya memakai seragam berwarna biru dan mengibarkan bendera-bendera bertuliskan SPN. Aksi yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB itu berjalan secara damai, dan memacetkan jalur lambat Jalan Sudirman karena tidak hanya buruh, tetapi kendaraan mereka baik mobil maupun motor yang jumlahnya ratusan diparkir di pinggir jalan tersebut. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007