Surabaya (ANTARA News) - Kota Surabaya menjadi tuan rumah kegiatan berskala internasional bertajuk "Nordic Talk" yang dihadiri empat duta besar dari negara-negara Nordic seperti Norwegia, Denmark, Finlandia dan Swedia, pada Sabtu (21/4) .
"Alasan dipilihnya Surabaya karena dianggap sebagai kota yang maju, berkembang pesat dan memiliki segudang prestasi dalam menangani permasalahan kota," kata Sekretaris Utama Duta Besar Norwegia Simen Johan Willgohs saat menggelar jumpa pers di Pemkot Surabaya, Kamis.
Menurut dia, selama dua hari peserta dari empat negara yang tergabung dalam Nordik akan belajar sekaligus meminta solusi mengatasi isu globalisasi di Surabaya. Hal ini dikarenakan Surabaya dianggap mampu menangani persoalan isu globalisasi.
Simen mengatakan isu yang menjadi problem utama di Indonesia dan dunia adalah solusi mengatasi urbanisasi yang terus meningkat, masalah tempat tinggal, pembangunan infrastruktur dan transportasi.
"Usai melihat dan mempertimbangkan, kami meyakini bahwa Surabaya sudah memiliki solusi. Hal itu yang membuat kami tergelitik untuk belajar ke Surabaya," katanya.
Selain itu, lanjut dia, Surabaya memiliki progres yang cepat dalam menunjukkan kehidupan yang baik di kotanya. Salah satu wujud nyata yang ditunjukkan adalah pembangunan taman dan trotoar yang dapat dinikmati warga Surabaya.
"Dari dalam mobil saya melihat anak-anak bermain di taman. Itu sangat menyenangkan dan tidak hanya anak, tetapi orang tua juga turut senang," katanya.
Selain taman dan trotoar, kata Simen, kehidupan baik yang sudah ditunjukkan Surabaya adalah solusi energi terbarukan, transportasi dan edukasi pendidikan bagi warga Surabaya.
"Hal ini yang membuat setiap orang ingin tinggal di kota ini karena nyaman serta cocok untuk ditinggali," ujarnya.
Untuk itu, Simen berharap Surabaya mampu membagikan ilmu kepada negara-negara Nordik. Bahkan selama ini, dirinya mengaku negara Denmark dan norwegia tidak bisa memecahkan masalah globalisasi.
"Tidak semua negara memiliki solusi. Hal ini yang membuat Dubes norwegia sangat tertarik dengan solusi dan terobosan yang sudah dilakukan Surabaya selama 10 tahun terakhir," katanya.
Tidak hanya belajar terkait isu global, lanjut dia, keempat negara juga turut membagikan ilmu pelatihan bisnis dan pengembangan kota. Melalui pelatihan ini, dirinya berharap ada timbal balik yang positif antarkedua negara.
"Skala bisnis Kota Surabaya dan Norwegia terus meningkatkan," ujarnya.
Usai melakukan diskusi, lanjut dia, empat duta besar negara-negara Nordik akan menyapa warga Surabaya di acara car free day Jalan Darmo pada Minggu (22/4) pagi.
"Kami ingin mendekatkan diri sekaligus tukar pikiran dengan warga Surabaya," kata Simen.
Ditanya apakah pertemuan dengan negara-negara Nordik, Surabaya akan menjalin kerja sama utamanya di bidang pendidikan, Kepala Sub Bagian Layanan Informasi Humas Pemkot Surabaya Jefri S mengatakan bahwa mengingat negara Finlandia menempati posisi teratas dalam hal tersebut, tidak menutup kemungkinan akan ada kerja sama yang lebih konkret, ke depannya.
"Kami juga mengundang beberapa organisasi perangkat daerah terkait pembangunan atau yang sesuai tema. Di sana akan ditindaklanjuti atau tidak," ujar Jefri.
Nantinya, kata dia, akan hadir empat duta besar dari negara-negara Nordik serta 50 peserta delegasi dari sektor pendidikan, kalangan bisnis dan beberapa universitas untuk duduk bersama membahas solusi mengatasi isu globalisasi di dunia.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018