"Belum," kata Yasonna singkat di gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Kamis.
Hal tersebut dikatakannya seusai menjadi pembicara kunci dalam "Seminar Nasional Pembimbing Kemasyarakatan dan Pidana Alternatif" Ikatan Pembimbing Kemasyarakatan Indonesia (IPKEMINDO).
Menurut Yasonna, pihaknya masih melakukan pencarian berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk mencari 16 tahanan tersebut.
"Masih dicari," ungkap Yasonna.
Ia pun mengungkapkan bahwa permasalahan yang terjadi di Labuhan Bilik karena kurangnya petugas rutan.
"Di Labuhan Bilik 16 orang ternyata satu orang saja sipirnya dengan jumlah 100 sekian penghuni. Nah ini adalah kondisi nyata daripada beberapa lapas dan rutan kami," kata Yasonna.
Ia menyebutkan memang terjadi peningkatan yang sangat tajam terkait jumlah tahanan di lapas maupun rutan.
"Angkanya sangat cepat ada kecepatan yang sangat tajam belakangan ini saya lihat. Jadi kalau 2 ribu perbulan masuk ke lapas dan rutan berarti pertahun 24 ribu," ucap Yasonna.
Sebelumnya, sebanyak 16 tahanan melarikan diri dengan cara merusak atap ruangan ukuran tujuh meter persegi dari Cabang Rumah Tahanan Labuhan Bilik, Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu, Jumat (13/4) sekitar pukul 02.30 WIB.
Baca juga: Tahanan Labuhan Bilik kabur belum ditemukan
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018