Jakarta (ANTARA News) - Analis memperkirakan Apple Music dapat tumbuh 40 persen setiap tahunnya, dan diprediksi terus berkembang secara signifikan pada tahun-tahun mendatang.
Layanan streaming milik Apple tersebut diperkirakan akan mengambil alih posisi Spotify di Amerika Serikat pada musim panas ini untuk menjadi layanan nomor satu. Apple Music juga tercatat telah memiliki 40 juta pelanggan.
Baru-baru ini, Apple Music telah berkembang dengan memiliki sekitar 2 juta pelanggan per bulan, dan tampaknya pola pertumbuhan yang sama diperkirakan akan terus berlanjut selama tiga tahun ke depan, dengan angka tahunan sekitar 40 persen.
Hal ini akan memicu persaingan yang ketat di tingkat nasional (AS) dan internasional untuk Spotify, yang baru-baru ini menjadi perusahaan publik.
Apple Music saat ini beroperasi pada margin laba sekitar 15 persen, angka ini diharapkan tetap stabil selama beberapa tahun ke depan.
Sementara itu, Spotify unggul dengan menghasilkan margin 24 persen, meskipun jumlah ini bisa saja menurun di masa depan.
Meski begitu, tidak semua pertumbuhan Apple Music diharapkan berasal dari musik. Terlepas dari namanya, Apple siap untuk meningkatkan investasi secara signifikan ke konten video, dengan anggaran mencapai 1 miliar dolar AS pada 2022, setara dengan peningkatan tahunan sebesar 54 persen.
Saat ini, Apple Music adalah salah satu kontributor terbesar untuk pendapatan layanan Apple, di samping App Store.
Bahkan, bersama-sama, kedua layanan itu membantu kategori tersebut menghasilkan 8,5 miliar dolar AS dalam pendapatan selama periode keuangan kuartal I 2018 Apple, yang juga meningkat sebesar 13 persen tahun ke tahun.
Selain itu, dengan penjualan iPhone yang diperkirakan akan terus menurun dalam waktu dekat, kategori layanan Apple dinilai penting untuk terus tumbuh, demikian dilansir dari Phone Arena.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018