"Dosen yang didatangkan sebaiknya tidak dalam format sebagai dosen permanen atau sifatnya hanya menggantikan dosen yang ada di dalam. Jadi sifatnya adalah suplemen tambahan, bukan pokok. Format demikian akan lebih terasa elegan, bukan meminggirkan peluang sumber daya dalam negeri," katanya di Pangkalpinang, Rabu.
Menurut dia wacana mendatangkan tenaga dosen asing untuk mengajar di perguruan tinggi dalam negeri bisa dijadikan sebagai ajang kompetisi untuk meningkatkan daya saing.
"Kita berulang-ulang dinyatakan dan menyatakan bahwa kualitas pendidikan kita tertinggal dari negara-negara maju. Persaingan yang ketat potensial untuk menggerakkan energi bersaing antarperguruan tinggi. Sampai di sini saya melihat bahwa wacana mendatangkan dosen luar negeri berpeluang mendorong kesejajaran pola dan kualitas pendidikan dengan negara maju," katanya.
Untuk itu, Ibrahim berpendapat format mendatangkan tenaga dosen asing perlu diperhatikan agar tidak terkesan mempekerjakan tenaga kerja asing dan meminggirkan sumber daya lokal.
"Format yang ideal adalah dalam bentuk kuliah tamu, profesor magang dan dosen tematik, sehingga dosen dalam negeri mempunyai peluang untuk meningkatkan kualitasnya," katanya.
Sementara untuk upaya perbaikan mutu dosen dan sistem pendidikan sendiri di perguruan tinggi dalam negeri sudah semakin baik dan sudah ada akselerasi perbaikan, utamanya soal beasiswa pendidikan bagi dosen.
Namun salah satu isu pentingnya adalah soal pemerataan antarperguruan tinggi, khususnya bagi kampus-kampus swasta, dimana perlu ada penguatan dukungan bagi dunia pendidikan dari sektor swasta agar percepatan ini semakin tepat sasaran.
"Isu lain yang penting diperhatikan adalah soal kuantitas dan kualitas publikasi yang menjadi ciri dasar pendidikan tinggi. Penataan ini saya kira penting seiring dengan upaya untuk mendatangkan tenaga pengajar tambahan untuk isu-isu tertentu," ujarnya.
Baca juga: Rektor IAIN Samarinda sependapat hadirnya dosen asing
Baca juga: Kemristekdikti: dosen asing akan dukung penelitian di kampus
Baca juga: Pemerintah perlu kaji dampak masuknya dosen asing
Baca juga: Ketua DPR: Kemenristekdikti jangan buru-buru impor dosen
Pewarta: Ahmadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018