Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan bidang kesehatan, PT Medikaloka Hermina (Hermina Group) akan melepas 11,8 persen saham ke publik melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Presiden Direktur Medikaloka Hermina, Hasmoro, di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa pihaknya bakal melepas sebanyak 351,4 juta saham atau setara dengan 11,8 persen melalui IPO.
"Dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan rumah sakit baru, pembelian peralatan medis, penurunan utang, dan pembiayaan kegiatan operasional," paparnya.
Bersamaan dengan IPO, lanjut dia, Medikaloka Hermina juga menjatahkan saham kepada karyawannya sebanyak-banyaknya 2 juta saham dari IPO melalui program Employee Stock Allocation (ESA).
Selain itu, lanjut dia, perusahaan juga memberikan opsi saham kepada manajemen dan karyawan sebanyak-banyaknya 3 persen dari modal disetor dan ditempatkan setelah IPO melalui program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP).
Dalam aksi korporasi itu, Medikaloka Hermina menunjuk PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai pelaksana emisi efek.
Presiden Direktur PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Hendra Purnama mengemukakan harga IPO Medikaloka Hermina di kisaran Rp3.700 hingga Rp5.000 per saham.
"Saham IPO juga ditawarkan ke investor di Singapura, Hongkong dan Malaysia," katanya.
Dipaparkam rencana penawaran awal (bookbuilding) IPO itu pada 18-26 April 2018. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan terbit pada 7 Mei 2018.
Sementara itu, pelaksanaan penawaran umum dilaksanakan pada 9-11 Mei 2018. Dan pencatatan perdana saham Medikaloka Hermina di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 Mei 2018.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018