Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta kepada pemerintah agar meningkatkan pengawasan dan pengetatan garam impor guna melindungi petani garam lokal.
"Pemerintah memang perlu meningkatkan pengawasan agar garam impor tidak sampai mengganggu stabilitas harga garam petani," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Yugi melakukan kunjungan kerja dan berdiskusi dengan petani garam di Kecamatan Kaliori, Rembang, Jawa Tengah, Selasa (16/4).
Atas banyaknya masukan yang diterima dari petani garam, ia mengaku akan mencoba berkomunikasi dengan Kementerian Perdagangan terkait keinginan mereka dalam waktu dekat.
Menurut Yugi, petani garam lokal tidak terlalu mempermasalahkan kebijakan impor.
Meski demikian, pemerintah juga perlu mengawasi agar tidak sampai merembes ke pasar garam konsumsi, sehingga impor garam sebaiknya dilakukan melalui satu pintu.
"Jika impor garam dilakukan dengan banyak pihak, ada kecenderungan importir berlomba-lomba menjual garam dengan harga yang murah," ungkapnya.
Perang harga garam impor dikhawatirkan akan merugikan petani.
"Intinya kami pun berharap garam impor memang sebaiknya digunakan untuk kepentingan industri dan tidak dipergunakan untuk garam konsumsi karena merugikan petani lokal," pungkasnya.
Baca juga: Presiden perintahkan penegak hukum jaga peredaran garam impor
Baca juga: Harga garam domestik jangan jatuh karena impor
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018