Islamabad (ANTARA News) - Tiga serangan bom bunuh diri pada akhir pekan telah menewaskan hampir 60 orang, kata polisi, Minggu. Serangan bunuh diri itu menyusul seruan perang suci kaum militan atas penyerbuan tentara terhadap sebuah masjid pro-Taliban. Sedikit-dikitnya 18 orang tewas dalam suatu ledakan di pusat penerimaan anggota polisi di Provinsi Perbatasan Barat, Minggu, beberapa jam setelah dua bom mobil menghantam iring-iringan tentara di Lembah Swat dan menewaskan 17 orang. Sehari sebelumnya, satu bom mobil menghantam iring-iringan paramiliter di kawasan persukuan di Waziristan Utara dan menewaskan 24 orang. Jumlah keseluruhan yang tewas mencapai 59 orang ditambah beberapa yang luka. Korban tewas diperkirakan bertambah karena dalam ledakan terbaru di pusat penerimaan polisi tersebut, sedikit-dikitnya belasan orang dalam kondisi kritis di rumah sakit. Serangan itu terjadi seiring kemarahan akibat penyerbuan tentara terhadap Masjid Merah di Islamabad, pekan lalu, yang menewaskan 86 orang, kebanyakan para anggota militan. Militan pro-Taliban yaitu Taliban Shura, di Waziristan Utara, dalam selebarannya mengatakan akan menolak semua dialog dengan pemerintah karena pemerintah tidak mengabulkan tuntutan mereka, yaitu selambat-lambatnya pada Minggu, membongkar 25 pos pemeriksaan yang baru didirikan. Kaum militan pada pekan lalu menyerang pos-pos keamanan maupun polisi di Lembah Swat, setelah ulama setempat yang pro-Taliban, Maulvi Fazlullah, lewat siaran radio menyerukan aksi jihad sebagai balasan terhadap penyerbuan ke Masjid Merah, demikian laporan AFP. (*)
Copyright © ANTARA 2007