Salah satunya adalah Oppo yang menghadirkan perangkat F7 dengan desain layar notch. Namun, Oppo mempunyai jawaban untuk hal ini. Bukan mengekor, Oppo mengaku telah terlebih dahulu mengembangkan desain layar notch.
"Paten layar itu sudah kita aplikasikan sejak 9 Januari 2017, dan di situ (web paten di China) bisa lihat nama perusahaan kita Oppo Mobile Telecommunication Ltd," ujar PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto Aji, dalam peluncuran F7 di Jakarta, Selasa (17/4).
"Cuman pada waktu itu kita bisa bilang bahwa kita belum mengaplikasikan paten itu secara internasional, makanya itu bisa diambil dengan yang lain," lanjut dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pada saat itu banyak produsen layar yang belum siap untuk menerima teknologi tersebut. Oleh karena itu, Oppo mengaku mengalami kesulitan untuk membuat layar notch tersebut.
Desain notch tersebut tampaknya menarik konsumen. Sejak dipasarkan pre-sale pada 13 April 2018, Aryo mengatakan, dalam waktu lima hari saja, kontribusi penjualan Oppo F7 berhasil mencapai 22 persen dari total penjualan seluruh produk Oppo.
"Dari seluruh perangkat Oppo yang beredar sekarang ini... 22 persen itu dalam waktu lima hari sementara yang lain bisa 25 persen dalam waktu satu bulan, jadi itu bisa dilihat bagaimana konsumen itu bereaksi terhadap F7," kata Aryo.
"Jadi, kita bisa bilang ini jauh-jauh lebih menarik bagi konsumen dan jauh-jauh lebih banyak dibeli dibandingkan perangkat kita sebelumnya," sambung dia.
Agar penjualan F7 lancar, Aryo memastikan bahwa Oppo F7 telah memenuhi peraturan pemerintah mengenai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). "36,03 persen," ujar dia.
Untuk mendorong tumbuhnya industri dalam negeri, Kementerian Perindustrian akan meningkatkan jumlah TKDN tersebut menjadi 35 persen pada tahun 2018 ini, dari sebelumnya 30 persen untuk smartphone berteknologi 4G yang edar di pasar Indonesia.
Baca juga: Menjajal kamera selfie Oppo F7 dengan AI
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018