Direktur IBL Hasan Gozali menyebutkan, pihaknya sengaja mendatangkan wasit asing untuk meningkatkan kualitas pertandingan dan kepercayaan dari kedua tim finalis terhadap kualitas perangkat pertandingan.
"Wasit tersebut akan tiba besok Rabu (18/4). Setelah itu, kami akan melakukan pertemuan untuk menyamakan persepsi mengenai peraturan IBL 2017-2018," ujar Hasan, di Jakarta, Selasa.
Dia melanjutkan, penugasan wasit asal Filipina itu ke Indonesia merupakan penunjukan langsung dari Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) berdasarkan permintaan langsung dari IBL.
Permintaan itu diajukan IBL agar laga final terhindar dari keputusan kontroversial seperti yang terjadi di laga semifinal ketiga IBL 2017-2018 Pelita Jaya (PJ) Basketball melawan Stapac Jakarta, Minggu (8/4).
"Ketika itu ada human error," kata Hasan.
Hasan tidak menyebutkan nama wasit tersebut. Menurutnya, wasit itu berlisensi FIBA dengan pengalaman memimpin laga-laga internasional.
Ke depan, Hasan menyebutkan kemungkinan menggunakan jasa wasit asing di IBL akan tetap ada.
"Akan kami evaluasi terlebih dahulu untuk musim ini," ujar dia.
Baca juga: Pelita Jaya kembali hadapi Satria Muda di final IBL
Baca juga: Xaverius Prawiro jadi pemain terbaik IBL 2017-2018
Baca juga: Satria Muda tatap final
Final IBL 2017-2018 dimulai pada Kamis (19/4) di Britama Arena, Jakarta yang menjadi markas SM. Babak pamungkas berformat best of three ini akan berlanjut pada Sabtu (21/4) di kandang PJ Basketball, Hall A Basket Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta.
Kalau kedudukan masih imbang 1-1, partai final akan dilangsungkan pada Minggu (22/4) kembali di Hall A Basket GMSB.
Pertandingan final PJ Basketball versus SM Pertamina di IBL 2017/2018 merupakan ulangan final IBL 2017. Ketika itu, PJ keluar sebagai pemenang.
Kedua tim sempat pula bertemu di final turnamen pramusim Perbasi Cup 2017, dengan PJ juga sukses membungkam SM dan menjadi kampiun.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018