Jakarta (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) akan memanfaatkan jaringan internet sebagai saluran siaran langsung pertandingan pesta multicabang olahraga disabilitas tertinggi di Asia menyusul peminatan siaran televisi yang minim.
"Kami hanya akan mengambil cuplikan tayangan pertandingan untuk konsumsi stasiun televisi. Siaran langsung pertandingan akan kami tayangkan melalui internet," kata Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari ketika dihubungi Antara di Jakarta, Selasa.
Okto mengaku paham dengan kesulitan stasiun televisi nasional yang kurang mampu menjual pertandingan olahraga disabilitas dibanding pertandingan Asian Games.
"Kami tidak dapat memaksakan orang untuk menonton pertandingan boccia, misalnya. Kami berbeda dengan Asian Games yang memang menjual tiket pertandingan untuk ditonton," kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) itu.
INAPGOC, menurut Okto, akan berkoordinasi dengan Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) terkait sistem produksi penyiaran pertandingan olahraga.
"Tapi, kami akan memakai tim produksi sendiri yang berbeda dengan tim produksi INASGOC," ujarnya.
INAPGOC juga lebih banyak mengandalkan kerja sama sponsor dalam bentuk barang dan jasa terkait kebutuhan kegiatan penyelenggaraan, seperti promosi, suvenir, hingga penyediaan makanan bagi penonton pertandingan.
"Kami menyediakan lokasi jualan bagi usaha kecil dan menengah di sekitar arena pertandingan dan wisma atlet. Kami tidak menarik pendapatan dari lokasi itu karena keberadaan mereka menjadi pengganti penyediaan makanan bagi para penonton," katanya.
INAPGOC akan mempromosikan Asian Para Games ke-3 itu dengan penyediaan jasa promosi yang bekerjasama dengan instansi pemerintahan.
"Kami meminta kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang juga bekerja sama dengan kementerian, seperti perusahaan taksi dan asosiasi iklan luar ruang yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata," kata Okto.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018