Tokyo (ANTARA News)- Topan Man Yi menewaskan tiga orang dan mencederai lebih dari 70 lainnya di Jepang tapi melemah menjadi badai tropis, Minggu ketika bergerak melintas daerah tengah negara itu menyebabkan hujan lebat, angin kencang dan tanah longsor. Man Yi sedang bergerak ke arah timur-baratdaya dengan kecepatan angin 55 km perjam ketika mencapai daerah Tokai setelah menghantam pulau utama paling selatan Kyushu, Sabtu, kata Badan Meteorologi. Badai itu melemah dengan kecepatan angin 162km perjam, tapi para ahli cuaca masih memperingatkan kemungkinan terjadi banjir dan tanah longsor ketika menghantam Tokyo pada hari itu. Man Yi, yang mendekati kepulauan Okinawa selatan Jepang akhir pekan lalu , menewaskan tiga orang termasuk seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang hanyut di sebuah sungai yang arusnya deras, Sabtu ketika berusaha mengembil sebuah bola. Seorang pria hilang dan 73 lainnya cedera, kata stasiun televisi NHK. Man Yi diklasifikasikan sebagai badai tropis oleh situs Risiko Badai Tropis yang berpusat di Inggris, menurun dari topan kategori 1 Dabtu menjadi kategori 4, Jumat. Gambar televisi menunjukkan angin kencang menghantam garis pantai di perfektur Shizuoka, sementara tanah longsor di daerah lebih jauh ke utara Chiba meratakan satu rumah dengan tanah. Para pejabat menganjurkan ribuan kepala keluarga untuk mengungsi sementara 4.200 orang mengungsi ke tempat-tempat pengungsian. Badai itu juga mengganggu liburan tiga hari akhir pekan, dengan pelayanan kereta api terhenti, jalanraya-jalanraya tertutup dan 213 penerbangan dibatalkan termasuk ke dari dari Shanghaai dan Seoul, kata NHK. Jaringan listrik yang putus menyebabkan 744 pelanggan tidak mendapat aliran listrik sementara sejumlah daerah juga tidak mendapat pasokan air akibat tanah longsor. Hujan akan mereda ketika Man Yi membelok dengan tiba-tiba ke Samudra Pasifik, Senin, kata Badan Meteorologi, demikian Reuters.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007