Semarang (ANTARA News) - PT Prima Medika Laboratories mengekstraksi ikan gabus yang kaya kandungan albumin, yakni protein utama yang terdapat dalam darah manusia untuk membantu menjaga kesehatan.
"Kami sudah lakukan riset dengan mengumpulkan beberapa ibu hamil setelah melahirkan mengonsumsi ikan gabus," kata General Manager PT Prima Medika Laboratories Daiel Thian di Semarang, Selasa.
Ternyata, kata dia, ikan gabus memiliki kandungan albumin paling tinggi di antara ikan-ikan lainnya yang membantu mempercepat proses penyembuhan, termasuk untuk ibu yang baru melahirkan.
Hal tersebut diungkapkannya saat talkshow "Apa Arti Sehat Menurutmu?" di Verve Bistro, Hotel Room Inc Semarang, sekaligus pengenalan produk "Albumin" hasil ekstraksi ikan gabus.
"Albumin merupakan suplemen makanan yang berasal dari ekstraksi ikan gabus. Terdapat kandungan nutrisi protein albumin, omega 3, 6, dan 9, kalsium, magnesiun, fosfor, hingga asam amino," katanya.
Diakuinya, selama ini suplemen makanan dari ikan salmon yang lebih "ngetren" dan dikenal masyarakat, padahal ikan gabus yang asli Indonesia memiliki peranan cukup penting dalam menjaga ketercukupan albumin.
Namun, Daniel mengatakan tidak bisa begitu saja diperbandingkan secara langsung manfaat ikan gabus dan salmon bagi kesehatan karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
"Ada kandungan di ikan salmon yang tidak ada di ikan gabus, demikian sebaliknya. Kalau ikan salmon, keunggulannya pada kandungan omega 3, 6, dan 9, tetapi tidak kepada albuminnya," katanya.
Yang jelas, ia ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa fungsi ikan gabus penting dan baik bagi tubuh manusia, terutama dalam menjaga ketercukupan albumin yang berperan penting bagi tubuh.
Masyarakat, kata dia, mungkin sudah banyak yang mengetahui mitos ikan gabus untuk kesehatan, terutama ibu-ibu setelah melahirkan yang rutin mengonsumsi ikan gabus, tetapi tidak terlalu mengerti fungsinya.
"Fungsi albumin, pertama menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, kemudian menjaga tekanan osmotik dalam darah untuk menyebarkan nutrisi penting bagi tubuh. Albumin itu sebagai transportasinya," katanya.
Meski demikian, ia mengingatkan masyarakat tidak bisa serta merta mengandalkan suplemen kesehatan tanpa diimbangi asupan protein yang tepat dan dibutuhkan tubuh, yakni karbohidrat, lemak, dan protein.
"Sama dengan ketika ditanya apa arti sehat menurutmu? Banyak yang menganggap sehat itu cuma dari sisi olahraganya saja, tanpa menjaga nutrisi. Padahal, aktivitas dan nutrisi harus seimbang," katanya.
Aktivitas, kata dia, juga tidak mesti diartikan berolahraga secara mahal, seperti "ngegym", dan sebagainya, tetapi cukup dengan beraktivitas sederhana, misalnya berjalan kaki, membawa belanjaan sendiri.
"Hampir semua orang di zaman ini mulai `mager` (malas gerak). Lebih milih minta tolong office boy (OB), go-Jek jika membutuhkan sesuatu. Padahal, dengan gerakan simpel berjalan kaki itu menyehatkan," katanya.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018