Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian menyatakan terkesan dengan kerukunan dan toleransi umat beragama di Indonesia.
"Saya sangat terkesan dengan Indonesia yang memiliki keragaman suku bangsa dan budaya. Saya nyaman tinggal di sini karena masyarakat Indonesia sangat ramah dan santun. Kita dapat menjalin persahabatan dengan mudah," kata Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian dalam wawancara khusus dengan LKBN Antara di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan cuaca di Indonesia sangat bersahabat dibandingkan dengan negara asia lainnya. "Saya juga melihat antusiasme dan optimisme yang terpancar dari masyarakat Indonesia," ujar dia
Selain itu, Dubes Xiao Qian mengatakan Indonesia terbesar di ASEAN dalam berbagai ukuran. Penduduknya adalah 40 persen dari total jumlah penduduk ASEAN.
"Indonesia memiliki wilayah daratan sekitar 40 persen luas ASEAN. Indonesia adalah negara penting di kawasan ASEAN," kata dia.
Ia menekankan Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan stabil serta didukung dengan stabilitas politik di dalam negeri
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata di atas 5 persen. Dengan besarnya potensi yang dimiliki, Indonesia akan terus melangkah maju dan membangun ekonominya secara berkelanjutan," ujar Dubes Xiao Qian.
Menurut laman resmi Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Jakarta, Dubes Xiao Qian mengawali karir diplomatiknya sebagai Staf Atase Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Ethiopia (1986-1990).
Kemudian pada 1990 - 1993, pria kelahiran November 1964 menjadi Sekretaris III Direktorat Jenderal Asia, Kemlu Tiongkok.
Karir diplomatik ayah satu puteri ini terus berkembang dengan penugasannya di Kedubes Tiongkok di sejumlah negara seperti India (1993-1996), Amerika Serikat (2000-2003), Filipina (2003-2006), dan Hongaria (2012-2015).
Selanjutnya, ia pernah menjadi Deputi Wakil Urusan Semenanjung Korea atau Duta Besar Urusan Asia, Kemlu Tiongkok (2015 - 2016) dan Direktur Jenderal Asia merangkap Deputi Wakil Urusan Semenanjung Korea Kemlu Tiongkok (2016-2017).
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018