Surabaya, Jawa Timur (ANTARA News) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur Gatot Sulistyo Hadi mengatakan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII akan segera menyelidiki penyebab ambrolnya Jembatan Widang di Tuban, yang menyebabkan dua orang tewas.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan BBPJN VIII dan segera melakukan investigasi untuk mencari penyebabnya," ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Selasa.
Ia menjelaskan jembatan tersebut berada di bawah kewenangan BBPJN VIII karena berstatus jembatan nasional, menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi tidak bisa membuat keputusan mengenai tindak lanjut pembangunan jembatan tersebut.
Kendati demikian, ia mengatakan, pemerintah provinsi berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani dampak ambrolnya jembatan tersebut, termasuk yang menyangkut teknis pembuatan jembatan darurat.
"Dalam waktu dekat akan dipikirkan perlunya jembatan sementara. Kewenangan Pemprov adalah mendorong agar penangannya segera selesai," kata Gatot.
Ia menjelaskan pula bahwa berdasarkan data yang dia miliki, jembatan ambrol di bentang ketiga dari lima bentang yang ada, yang masing-masing panjangnya 50 meter dan lebarnya tujuh meter.
Jembatan yang dibangun pada 1982 di sisi barat arah Lamongan ke Tuban untuk menghubungkan Kecamatan Babat di Kabupaten Lamongan dengan Widang di Kabupaten Tuban hari ini ambrol sekitar pukul 11.05 WIB. Peristiwa tersebut mengakibatkan satu truk bermuatan limbah smelter, dua truk tronton muatan pasir serta satu sepeda motor tercebur ke sungai Bengawan Solo, menyebabkan dua pengemudi truk tewas.
Baca juga: Dua orang tewas dalam insiden jembatan ambruk di Tuban
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018