"Tahun ini, memang kita canangkan merekrut para lulusan pesantren baik seperti ke Akpol maupun bintara. Akan tetapi karena memang karena sana sini belum sempurna maka kita masih perlu melakukan revisi," katanya seusai memberi kuliah di Pondok Pesantren Modern Tazakka di Batang, Selasa.
Ia mengatakan Polri akan memberikan kemudahan bagi lulusan ponpes yang akan masuk sekolah kepolisian seperti tidak terlalu meliputi persayaratan yang ditentukan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Nanti kita atur regulasinya dan aturannya. Untuk tahun ini Polri akan merekrut hafidz Alquran untuk menjadi anggota Polri," katanya.
Menurut dia, para santri sangat berpotensi lulus karena sistem pendidikan di ponpes sama dengan pendidikan yang diterapkan di militer TNI maupun Polri sehingga mereka tidak kaget lagi saat mengikuti kegiatannya.
"Kami yakin para santri tidak ada kekhawatiran (mengikuti sistem pendidikan) karena sistemnya. Selain itu, persaingan akan lebih unggul dari lulusan pesantren karena mental sudah siap di banding dengan (calon peserta) di luar pesantren," katanya.
Wakapolri berpesan para santri mengikuti semua pendidikan yang diterapkan di ponpes dengan baik untuk mengejar cita-cita besar, pemikiran besar, dan punya pemikiran menciptakan temuan besar yang bisa mengguncangkan dunia.
"Kami sudah menginstruksikan pada seluruh Kapolda seluruh Indonesia untuk jemput bola terhadap lulusan pesantren yang memeiliki prestasi dan potensi," kata Wakapolri didampingi Kepala Polres Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga.
Pewarta: Kutnadi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018