Jakarta (ANTARA News) - ZTE tidak lagi dapat membeli chipset Qualcomm, menyusul keputusan Departemen Perdagangan Amerika Serikat.
Hal ini merupakan hukuman untuk perusahaan asal China tersebut, karena melanggar peraturan. Keputusan ini melarang semua perusahaan AS untuk menjual barangnya, seperti chipset kepada ZTE. Larangan ini akan berlaku selama tujuh tahun.
ZTE mengaku bersalah tahun lalu karena bersekongkol untuk melanggar peraturan AS dengan mengirim secara ilegal barang dan teknologi buatan AS ke Iran.
Sebagai bagian dari penyelesaian, ZTE berjanji untuk memecat empat karyawan senior dan mendisiplinkan 35 orang lainnya dengan mengurangi bonus atau menegur mereka.
ZTE telah memberhentikan empat karyawan seniornya itu, namun bulan lalu ZTE mengaku tidak mendisiplinkan atau mengurangi bonus untuk 35 orang lainnya. Dan, inilah alasan larangan ini terjadi.
Larangan ini tentunya memiliki potensi yang besar untuk memengaruhi bisnis ZTE. Perusahaan-perusahaan Amerika diperkirakan menyediakan 25 persen hingga 30 persen komponen yang digunakan dalam peralatan ZTE, mulai dari jaringan hingga smartphone.
Axon 9 yang banyak dikabarkan (dan sangat diantisipasi), misalnya, tidak akan diizinkan menggunakan SoC Qualcomm.
Dengan demikian masih harus dilihat apakah smatphone tersebut akan diluncurkan atau tidak, karena ponsel tersebut kabarnya akan hadir dengan Snapdragon 845, demikian dilansir GSM Arena.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018