Banda Aceh (ANTARA News) - Pemerintah Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, sedang berupaya menurunkan harga bawang putih di bawah Rp30.000 per kilogram.
"Kita ingin harga bawang putih kembali Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram sebelum puasa," terang Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Banda Aceh, Nasri Sufi di Banda Aceh, Senin.
Menurut dia, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian telah menerbitkan rekomendasi impor produk hortikultura dengan komoditas bawang putih sebesar 450.000 ton.
Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) sekitar 200.000 ton komoditas bawang putih kepada 13 perusahaan importir.
Pekan ini di sejumlah pasar tradisional Banda Aceh terpantau, harga bawang putih masih tinggi di kisaran Rp35.000 per kilogram, meski mengalami penurunan 12,5 persen dibanding pekan lalu.
"Harga masih belum sesuai dengan keinginan pemerintah. Ini mirip seperti tahun lalu, sebelum Ramadan. Utusan Kemendag langsung turun ke pasar, melakukan koordinasi dengan pedagang dan Bulog," katanya.
"Untuk bawang putih, memang tidak ada patokan harga. Tapi, pemerintah pusat terus menekan harga. Barang yang pedagang jual di Banda Aceh, semuanya di pasok dari luar kota," tutur Nasri.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita akhir bulan lalu mengakui, bahwa harga bawang putih di pasaran belum turun seperti yang diinginkan pemerintah, yakni Rp25.000 per kilogram.
Ia menyebut, pemerintah berupaya menurunkan harga bawang putih dengan mengeluarkan izin impor komoditas itu dengan total yang direkomendasikan 450 ribu ton.
"Harganya (bawang putih), pasti akan kami atasi. Akan masuk 400 kontener lagi, ini proses pengirimannya, Minggu depan barang masuk," kata Enggar.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018