Ketua KPU Provinsi Papua Barat, Amus Atkana di Manokwari, Senin, mengatakan, selain meningkatkan partisipasi pemilih, hal itu dilakukan untuk menciptakan penyelenggara pemilu yang berintegritas.
Menurut dia, intergritas penyelenggara pemilu menjadi faktor penting selain dukungan masyarakat, peserta pemilu serta elemen lainnya.
"Kami melasanakan kegiatan `coffee break`. Ini sebetulnya sosialisasi, namun kami kemas serta memilih tempat yang lebih santai," kata dia.
Selain menyampaikan informasi terkait pelaksanaan Pemilu 2019, melalui diskusi dua arah pada kegiatan tersebut KPU ingin memperoleh masukan dari masyarakat terkait penyelenggaraan pemilu.
"Coffee break" menyasar masyarakat umum, pengurus partai politik serta organisasi masyarakat.
"Kami juga akan melaksanakan kegiatan serupa di kampus bertajuk KPU `goes to campus`. Kami ingin menyasar pemilih pemula yang usianya baru 17 tahun," kata dia.
Ia memprakirakan, jumlah pemilih pemula pada Pemilu tahun depan cukup signifikan. Pihaknya tak ingin mereka menghilangkan kesempatan itu lantaran kurangnya informasi.
Upaya meningkatkan partisipasi pemilih, lanjut Amus, tak hanya dilakukan KPU provinsi. KPU kabupaten/kota diberikan tanggungjawab yang sama untuk merumuskan kegiatan kreatif di wilayah kerja masing-masing.
"Selanjutnya pada tanggal 21 April 2018 kami akan menggelar kegiatan Festival Budaya. Banyak elemen yang akan terlibat," katanya lagi.
Pada kesempatan itu, ujarnya menjelaskan, KPU bersama pemerintah daerah, Partai peserta Pemilu, Kepolisian, TNI dan elemen masyarakat akan mencanangkan bahwa Pemilu 2019 tersisa satu tahun.
"Pemilu akan dilaksanakan pada 21 April 2019, maka pada 21 April 2018 kita canangkan di Papua Barat. Kami mengajak seluruh elemen untuk menyambut pesta demokrasi 2019," katanya.
Pewarta: Toyiban
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018