Padang Aro, Sumbar (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Sumatera Barat melakukan pengerukan sedimen aliran Sungai Pangkua untuk mengantisipasi banjir susulan.
"Kami mengerahkan satu unit eskavator untuk melakukan pengerukan Sungai Pangkua dan juga satu louder membersihkan jalan yang tertimbun lumpur akibat banjir pada Minggu (15/4) dinihari," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Solok Selatan, Herwin di Padang Aro, Senin.
Dia menambahkan lumpur menimbun jalan di Jorong Sungai Pangkua, Nagari Pakan Rabaa setinggi 20 centimeter sehingga sulit dilalui kendaraan.
Selain itu jalan ini juga menjadi akses bagi siswa di dua sekolah yaitu SMAN 5 dan MTsN 6 Solok Selatan.
Sekarang dua unit alat berat masih bekerja di lokasi untuk membersihkan lumpur di jalan dan sedimen di aliran sungai.
Sedangkan untuk material lumpur di lingkungan sekolah sudah dibersihkan pada Minggu (15/4) menggunakan mobil pemadam kebakaran.
Terkait kerugian warga katanya, tidak ada karena air luapan sungai Pangkua hanya sampai teras rumah warga dan tidak masuk ke dalam.
Aliran sungai Pangkua meluap pada Minggu (15/4) dinihari akibat hujan lebat sejak Sabtu (14/4) hingga malam.
Air bercampur lumpur dari aliran Sungai Pangkua mengakibatkan fasilitas umum tergenang seperti kantor KUA, MTsN 6 Solok Selatan dan SMAN 5 Solok Selatan.
Sebelumnya Wali Nagari Pakan Rabaa Arpan Ali menjelaskan, pihaknya dengan bantuan masyarakat telah melakukan pembersihan tiga rumah penduduk yang terkena luapan air dan lumpur serta membersihkan aliran batang sungai Pangkua yang sudah mendangkal akibat tertimbun material sirtukil dan lumpur padat.?
"Kita sudah membersihkan material lumpur yang masuk ke rumah penduduk, serta membuang material potongan kayu yang menyumbat aliran sungai di Jorong Sungai Pangkua, dengan peralatan seadanya," katanya.
Dia menyebutkan di sepanjang aliran Sungai Pangkua terdapat 100 warga dari 30 unit rumah yang rawan terdampak luapan banjir.
Baca juga: Korban banjir bandang Cianjur berharap bantuan pemerintah
Baca juga: Pegiat lingkungan benahi ekosistem sungai karang Mumus
Baca juga: BUMN ingin buat moda transportasi sungai di Jakarta
Pewarta: Agung Pambudi P
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018