Satu pekan berselang jembatan yang biasa dilalui warga hingga saat ini belum diperbaiki seperti jembatan penghubung utama di Gang Rinjani, Kelurahan Sayang, sehingga menghambat aktivitas warga.
Ketua RW setempat Iyan Sunardi kepada wartawan, Senin, mengatakan sepekan pascabencana warga masih melakukan perbaikan bangunan yang rusak akibat banjir serta membenani jalan lingkungan dan tebing yang membahayakan bangunan di sekitar.
"Tembok penahan yang berada di tepi sungai roboh akibat tergerus derasnya air sungai sehingga masih mengancam bangunan rumah warga yang terdampak banjir beberapa waktu lalu. Harapan kami dinas terkait segera mencarikan solusi," katanya.
Bantuan yang saat ini sangat dibutuhkan warga seperti sembako, pakaian bekas layak pakai, dan bantuan berupa material dan dana untuk upah pekerja yang memperbaiki bangunan serta lingkungan.
"Harapan kami lingkungan tempat tinggal kami kembali normal dan tidak ada lagi bencana. Sejak banjir hingga saat ini, bantuan yang datang sangat minim terlebih dari pemda," katanya.
Sementara bantuan yang diharapkan warga datang dari Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI) Cianjur. Puluhan ibu-ibu berpakain seragam batik warna biru memberikan bantuan pada korban bencana terutama di lingkungan Gang Rinjani.
Bantuan yang diberikan berupa sembako serta dana untuk membayar upah pegawai yang mengerjakan perbaikan bangunan serta lingkungan sekitar. Bahkan pemeriksaan kesehatan serta jaminan penanganan medis gratis diberikan untuk warga korban banjir.
"Kami turun untuk membantu saudara kita yang terkena musibah dengan menyumbangkan sembako, baju layak pakai dan pelayanan kesehatan untuk mengantisipasi korban terkena penyakit pascabencana. Harapan kami dapat meringankan beban mereka," kata Perwakilan PDRI Cianjur Zulfa Indrawati.
Baca juga: Bogor darurat banjir dan longsor hingga Mei
Baca juga: Longsor timbun jalan lintas Meulaboh - Geumpang
Baca juga: Banjir rendam dua desa di kecamatan Kampar
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018