IHSG BEI ditutup menguat 16,42 poin atau 0,26 persen menjadi 6.286,74, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 5,19 poin (0,50 persen) menjadi 1.027,83.
Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee di Jakarta, Senin mengatakan bahwa sentimen mengenai kenaikan peringkat utang oleh lembaga pemeringkat Moody's Investor Service (Moody's) menjadi salah satu faktor positif bagi pergerakan IHSG.
"Investor merespons positif sentimen dari Moody's itu dengan mengakumulasi saham," ujarnya.
Pada 13 April 2018, Moody`s meningkatkan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia dari Baa3/Outlook Positif menjadi Baa2/Outlook Stabil.
Menurut dia, peringkat utang Indonesia yang naik itu menunjukan kuatnya upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Baca juga: BI: peringkat Moody`s bukti peningkatan perbaikan ekonomi
Baca juga: Rini: peringkat utang 5 BUMN naik, kepercayaan meningkat
Baca juga: Kemenkeu: Moody`s lihat reformasi struktural berjalan baik
Baca juga: Kenaikan peringkat Moody`s dorong pertumbuhan industri keuangan
Kendati demikian, lanjut dia, sentimen geopolitik di Suriah menjadi salah satu faktor yang menghambat laju IHSG lebih tinggi. Situasi itu membuat sebagian investor khawatir dapat berdampak negatif bagi Indonesia.
"Konflik di Suriah itu dapat mendorong harga minyak mentah dunia meningkat, dikhawatirkan kenaikannya melebihi asumsi dalam APBN kita," katanya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 336.242 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,711 miliar lembar saham senilai Rp4,987 triliun. Sebanyak 181 saham naik, 183 saham menurun, dan 122 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 56,78 poin (0,26 persen) ke 21.835,52, indeks Hang Seng melemah 492,79 poin (1,60 persen) ke 30.315,59 dan Straits Times melemah 4,11 poin (0,12 persen) ke posisi 3.497,19.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018