Semarang (ANTARA News) - Pembentukan Sister Temple Province antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Provinsi Siem Reap, Kamboja, diharapkan bisa kembali mengorbitakan Candi Borobudur. Ketua Komisi B DPRD Jateng Agna Susila di Semarang, Sabtu, mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman (MOU) Jateng dengan Siem Reap untuk pembentukan Sister Temple Province itu akan dilaksanakan Agustus 2007 di Jateng. "Kami berharap realisasi kerja sama itu akan kembali mengorbitkan Candi Borobudur setelah tidak tercatat sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia baru," katanya. Menurut dia, tidak tercatatnya Candi Borobudur sebagai salah satu keajaiban dunia itu cukup mengejutkan, karena selama ini tidak ada tanda-tanda posisinya akan digantikan peninggalan sejarah di belahan bumi lainnya. Karena itu, katanya, pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah untuk mengorbitkan kembali warisan budaya itu, salah satu dengan cara segera menindaklanjutil "letter of intens" (LOI) yang sudah dilakukan Pemprov Jateng dengan pemerintah provinsi Siem Reap beberapa waktu lalu. Penandatanganan surat pernyataan kesepahaman (LOI) dilakukan Wakil Gubernur Jateng Ali Mufiz dengan Gubernur Provinsi Siem Reap, Sou Thirin di Kamboja 11 Februari 2007. Kerja sama ini terutama untuk menjadikan Candi Borobudur dan Angkor Wat sebagai candi kembar. Sejumlah bidang kerja sama yang akan dilaksanakan dua provinsi ini antara lain menyangkut bidang pariwisata, perdagangan, pendidikan, dan investasi. Pada prinsipnya, menurut dia, kerja sama yang terjalin diharapkan dapat saling menguntungkan kedua pihak. "Tetapi, agar tidak membeli kucing dalam karung, Komisi B berencana mengadakan pertemuan dengan pengelola Candi Prambanan-Borobudur, Pemkab Magelang, serta mengirimkan utusan ke Provinsi Siem Reap," katanya. Dengan adanya kerja sama tersebut, katanya, Candi Borobudur nantinya tidak hanya sebagai tujuan wisata umum tetapi juga menjadi tempat wisata religius.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007