Palembang (ANTARA News) - Asisten pelatih Sriwijaya FC Rasiman merespon positif kemarahan penyerang mereka, Alberto "Beto" Goncalves, saat ditarik keluar lapangan digantikan Patrich Wanggai dalam laga melawan Persipura Jayapura, yang dinilai justru memperlihatkan keinginan kuatnya untuk tetap bermain membela timnya di laga tersebut.
"Justru ini bagus, artinya Beto benar-benar ingin bermain. Sebagai pesepak bola memang harus memiliki mental seperti itu," kata Rasiman di Palembang, Senin.
"Saya sangat memahami hal ini. Dan mental ini bukan hanya dimiliki Beto, tapi juga lima pemain cadangan yang marah karena tidak dimainkan, dan 15 pemain lainnya yang tidak masuk line-up," ujarnya menambahkan.
Beto, pesepak bola naturalisasi asal Brasil menunjukkan ekspresi marah saat ditarik keluar lapangan pada babak kedua oleh pelatih di tengah skor pertandingan 2-2. Beto yang menolak duduk di bench, berjalan cepat menuju lorong ruang ganti.
Menurut Rasiman, terdapat beberapa alasan dirinya menarik Beto ketika itu. Ia melihat, tren permainan dari ketiga penyerang yang berada di lapangan termasuk Beto, Manuchehr Jalilov, dan Esteban Vizcarra cenderung menurun. Bahkan beberapa kali peluang terbuang percuma.
Hal itu berbanding terbalik dengan situasi di babak pertama, saat Jalilov dan Beto mencetak gol untuk Sriwijaya.
Baca juga: Sriwijaya FC kehilangan poin di kandang
Rasiman, yang di laga tersebut turun tangan menggantikan Rahmad Darmawan yang tengah mengikuti kursus pelatih AFC Pro, mengatakan harus mengambil keputusan berani untuk mengubah kedudukan mengingat laga tersebut merupakan laga kandang Sriwijaya.
Pilihan kemudian jatuh pada Wanggai untuk menggantikan Beto karena pemain ini merupakan putra daerah Papua yang diharapkan memiliki motivasi lebih dalam pertandingan kandang tersebut.
Namun, harapan juga tidak terwujud. Lantaran tak kunjung mengubah hasil, Rasiman akhirnya juga menarik Jalilov di penghujung babak kedua untuk memasukkan M Nur Iskandar.
"Banyak hal yang menjadi pertimbangan. Di babak kedua, permainan Persipura justru menanjak. Mereka mampu mencetak dua gol balasan dalam tempo waktu lima menit dengan skema serangan balik," kata Rasiman.
"Jika lini pertahanan tidak diperhatikan bisa jadi bukan hasil imbang yang didapat di akhir pertandingan tapi kekalahan di kandang," ujarnya menambahkan.
Berkaca dari kegagalan tim meraih tiga poin di kandang sendiri, Rasiman mengatakan ke depan tim akan lebih fokus menyiapkan tim dalam mengantisipasi serangan balik.
Sriwijaya akan melakoni laga tandang melawan Persebaya di Surabaya pada 22 April 2018.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018