Jakarta (ANTARA News) - Indonesia meloloskan dua finalis pada turnamen China Masters Super Series setelah ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan dan ganda putri Vita Marissa/Lilyana Natsir berhasil mengatasi babak empat besar dengan baik. Markis/Hendra yang menjadi unggulan kedua, maju ke final turnamen Super Series ketujuh itu dengan menundukkan sesama ganda Pelatnas Cipayung Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto 21-14, 13-21, 16-21. "Lumayan juga harus bermain rubber...," komentar Markis Kido tentang pertandingan melawan seniornya. Dalam pertandingan tersebut, pasangan Markis/Hendra unggul dalam memenangi reli dan smes atas Luluk/Alvent. Pada final, pasangan peringkat empat dunia tersebut akan menghadapi pasangan tuan rumah China yang menjadi unggulan pertama Fu Haifeng/Cai Yun yang hanya membutuhkan waktu 25 menit untuk menyisihkan ganda Malaysia Tan Bin Shen/Ong Soon Hock 21-9, 21-15. "Peluang untuk menang besok (di final) ada. Mudah-mudahan saja bisa, biar bisa mengalahkan mereka di kandang dua kali," lanjut Markis Kido. Dalam empat pertemuan sebelumnya, kedua pasangan berbagi kemenangan 2-2 dengan kemenangan terakhir diperoleh ganda Indonesia pada final China Terbuka 2006. Sementara itu, pasangan Vita/Lilyana yang baru pertamakali mengikuti turnamen internasional harus berjuang selama 52 menit untuk mengalahkan unggulan kedelapan asal China Du Jing/Yu Yang 11-21, 22-20, 21-18 sekaligus meraih final pertama mereka. "Mereka bisa memanfaatkan situasi, shuttlecock yang kencang, lapangan yang sangat berangin, dan selalu mengarahkan `bola` ke Du Jing," ujar pelatih ganda putri Aryono Miranat tentang kemenangan ganda asuhannya tersebut. Selain itu, lanjut Aryono yang dihubungi usai pertandingan, mereka juga lebih banyak bermain dengan pukulan-pukulan yang datar. Pada final turnamen berhadiah total 250.000 dolar AS itu, Vita/Lilyana ditantang pasangan China, unggulan kelima Yang Wei/Zhao Tingting yang hanya membutuhkan waktu 26 menit untuk menyingkirkan ganda Inggris Gail Emms/Donna Kellogg 21-9, 21-16. Soal peluang menjadi juara, Aryono hanya mengatakan, "Lihat besok sajalah, lawannya berat."(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007