Gianyar, Bali (ANTARA News) - Wisata sajian masakan (kuliner) Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, terpilih mewakili Indonesia dalam lomba wisata sajian masakan tingkat dunia oleh Badan Pariwisata Dunia atau UN World Tourism Organization (UNWTO) pada September-Oktober 2018.
"Penetapan Ubud sebagai wakil Indonesia untuk ikut lomba sebagai tujuan wisata sajian masakan tingkat dunia UNWTO diumumkan Kementerian Pariwisata di Jakarta, Sabtu (14/4)," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, Anak Agung Ari Bramanta, di Gianyar, Senin.
Kementerian Pariwisata akhir minggu lalu menetapkan Ubud, Gianyar, Bali, untuk menjadi UNWTO Gastronomy Destination Prototype yang diharapkan menjadi daya tarik baru pariwisata Pulau Dewata.
"Saat ini, kami sedang mempersiapkan berbagai dokumen agar Ubud sebagai tujuan wisata sajian masakan dapat menang di tingkat dunia atau UNWTO. Ada beberapa tahap administrasi yang harus kami penuhi segera," kata Bramanta.
"Ubud sebagai percontohan tujuan wisata kuliner atau Gastronomy Destination Prototype oleh Kementerian Pariwisata itu terkait aspek sejarah dan perkembangan spiritual, budaya, pariwisata di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali," kata dia.
Ubud juga sukses menyelenggarakan Festival Makanan Ubud ke-4, 13-15 April 2018, di Ubud, Kabupaten Gianyar.
Pada 2018, wisata sajian masakan diproyeksikan menghasilkan devisa 20 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp223 trilun, naik sekitar 20 persen dari 2017 sebesar 16,8 miliar dolar Amerika Serikat dengan target kedatangan 17 juta wisatawan mancanegara dan pergerakan 270 juta wisatawan nusantara di Tanah Air.
Sajian masakan merupakan komponen penting dalam kegiatan pariwisata karena memiliki porsi 30 persen dari total pengeluaran wisatawan. Rata-rata pengeluaran wisman untuk keperluan makan dan minum sebesar 400 dolar Amerika Serikat atau mencapai 30 persen dari total pengeluarannya sebesar 1.200 dolar Amerika Serikat per orang dalam satu kali kunjungan
Pewarta: I Ketut Sutika
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018