Jerusalem (ANTARA News) - Wakil Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Matan Vilnai, menyambut baik kunjungan yang direncanakan pekan depan ke Tepi Barat oleh veteran nasionalis Palestina Nayef Hawatmeh. "Kita harus melihat kunjungan Hawatmeh dengan cara yang positif," kata Vilnai, yang ucapannya dilaporkan di radio tentara, selayknya dikutip AFP. "Meskipun implikasinya dalam terorisme pada masa lalu, dari sekarang ia dapat memberikan bantuan pada (presiden Palestina) Mahmud Abbas dan kekuatan yang pantas dalam pemerintah otonomi Palestina," katanya. Hawatmeh diperkirakan akan berkunjung ke wilayah Tepi Barat untuk pertama kalinya sejak wilayah itu diduduki oleh Israel dalam Perang Enam Hari 1967. Pada Rabu Hawatmeh yang bermarkas di Damaskus akan menghadiri pertemuan puncak komite sentral Organisasi Pembebasan Palestina, kelompok induk dari beberapa gerakan yang dipimpin oleh Abbas di Ramallah. Pembantu Abbas Nabil Amr mengatakan sebagai "penting" pertemuan puncak PLO pekan depan ketika anggotanya akan membicarakan persiapan pemilihan umum yang diperkirakan akan diminta setelah gerakan Islam Hamas menguasai Jalur Gaza bulan lalu. Hawatmeh mendirikan dan masih pemimpin Front Demokratik Marxis untuk Pembebasan Palestina, yang melepaskan diri pada 1969 dari kelompok sayap kiri Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP). Seorang pejabat senior DFLP mengatakan Kamis bahwa Israel telah memberi izin pada kepulangan Hawatmeh. Pada 1999 perdana menteri Israel ketika itu Ehud Barak mencabut izin yang diberikan pada Hawatmeh untuk berkunjung ke wilayah Palestina setelah ia secara terbuka menegaskan kembali "hak untuk menentang di manapun di wilayah Palestina". Dilahirkan di Salt, Jordania, dalam keluarga Orthodok Yunani, Hawatmeh menentang perjanjian Oslo 1993 mengenai pemerintah otonomi Palestina. DFLP-nya bertanggungjawab atas serangan di sebuah sekolah di Maalot di Israel utara pada 15 Mei 1974 yang mana 26 warga Israel tewas, sebagian besar dari mereka remaja. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007