Roma (ANTARA News) - Atlet lompat jauh putra asal Prancis, Salim Sdiri, mengalami kecelakaan yang cukup mengejutkan, yaitu terkena lemparan lembing pada kejuaran atletik "Golden League" Roma, Jumat (13/7) waktu setempat. Sdiri terkena lembing yang dilemparkan oleh atlet Finlandia, Tero Pitkamaki, dari sisi lain arena perlombaan di Olympic Stadium. Sdiri (28), pemegang medali perunggu di kejuaraan indoor Eropa, langsung terjatuh sebelum dilarikan ke rumah sakit. Saat kejadian tersebut, perlombaan lempar lembing dan lompat jauh digelar pada waktu yang sama. Pitkamaki tampaknya terpeleset saat melakukan lemparan sehingga arah lembingnya pun berbelok dan mengenai pinggang Sdiri. Saat menyadari apa yang telah terjadi, Pitkamaki tampak sangat terkejut dan menutup wajahnya dengan tangan. "Pinggang kanan Sdiri terluka sedalam 4cm," kata Giuseppe Fischetto, salah satu petugas medis di lapangan. "Mata lembing tersebut menancap di pinggangnya, dan ia pun dilarikan ke rumah sakit. Dan, sekarang harus dilihat apakah selaput dadanya robek atau mata lembing tersebut hanya mengenai otot," katanya. Sdiri berada di posisi keempat dengan lompatan sejauh 7,88 meter dari lompatan pertamanya. Dokter di lapangan mengatakan bahwa Sdiri sadar setelah kejadian tersebut. Andrew Howe yang juga rekan senegara Sdiri mengaku melihat kejadian tersebut. "Saya mencabut lembing dari tubuhnya dan tangan saya langsung terkena darah," kata Howe. Ia menimpali, "Saat ia dilarikan ke rumah sakit, ia mengatakan: `Jangan khawatir Andrew, saya baik-baik saya`." Kejadian tersebut bukan untuk pertamakalinya terjadi. Pada Januari, bahu kanan mantan juara "decathlon" Roman Sebrle terkena lembing yang dilemparkan oleh seorang atlet saat sesi latihan di Afrika Selatan. Atlet asal Ceko tersebut pun dinyatakan lolos dari kematian meski lembing menancap sedalam 20 cm. "Jika lembing tersebut menancap 10 cm lebih dalam ke kiri, maka paru-paru saya bisa terluka," kata Sebrle. "Dan, 20 cm ke arah leher, maka akibatnya bisa lebih parah," katanya menambahkan, seperti dikutip AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007