Jakarta (ANTARA News) - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui perbincangan di telepon pada Jumat (13/4) agar tidak melakukan “aksi berbahaya” di Suriah.
“Hal terpenting adalah menahan diri dari kemungkinan aksi yang tidak dipikirkan terlebih dahulu dan berbahaya, yang akan menjadi pelanggaran berat terhadap Piagam PBB dan akan memberi dampak yang tidak dapat diprediksi,” kata kantor kepresidenan Kremlin dalam keterangan pers, menurut siaran AFP.
Macron pada Kamis mengatakan dirinya memiliki “bukti” bahwa rezim Suriah menggunakan senjata kimia di bekas pos pemberontak di Douma, dan akan mengumumkan responsnya “pada waktunya”.
Baca juga: Prancis perintahkan aksi militer di Suriah bersama Amerika Serikat dan Inggris
“Vladimir Putin menekankan kelayakan untuk melakukan penyelidikan yang menyeluruh dan objektif,” kata Kremlin.
Moskow berulang kali mengklaim bahwa serangan kimia itu dilakukan oleh pemberontak untuk memicu intervensi lebih lanjut oleh Barat dalam konflik tersebut.
Baca juga: Rusia ajukan resolusi PBB untuk kutuk serangan AS ke Suriah
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018