Madrid (ANTARA News) - Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane sangat marah dengan cemooh terus-menerus terhadap kemenangan timnya dalam pertandingan babak perempat final Liga Champions atas Juventus, dan ia menyebut orang-orang tersebut kesal dengan kesuksesan klub yang fenomenal itu.

Pelatih Juventus Massimiliano Allegri masih mengeluh pada hari Sabtu tentang kekalahan agregat 4-3 timnya, dengan mengatakan terlalu banyak waktu tambahan dimainkan, sementara keputusan untuk menghadiahkan penalti kepada Real atas pelanggaran Mehdi Benatia telah dijelaskan oleh sebagian media Italia - dan bahkan Spanyol - sebagai "perampokan".

"Ini memalukan. Saya sangat kecewa karena orang-orang terus berbicara tentang perampokan. Kami harus menghentikan tuduhan seperti ini," kata Zidane pada konferensi pers Sabtu menjelang pertandingan La Liga timnya menghadapi tim papan bawah Malaga pada Minggu.

"Setiap orang dapat memiliki pendapat mereka, dan saya tidak akan menanggapi apa yang dikatakan para pemain, tetapi semua yang akan saya katakan adalah tidak seorang pun (di media) dapat berbicara kepada saya tentang perampokan.

"Saya marah tentang itu. Saya tidak percaya orang-orang mengatakan hal-hal ini."

Penalti Cristiano Ronaldo yang dikonversi menjadi gol saat melawan Juventus membuat Madrid melaju ke semifinal dengan Bayern Munich meski kalah di leg kedua 3-1, membuat mereka tetap di jalur untuk meraih kemenangan ketiga berturut-turut di kompetisi Liga Champions.

Zidane mengatakan dia yakin serangan terhadap timnya dimotivasi oleh dominasi mereka yang berlanjut di Eropa.

"Ketika orang berbicara tentang perampokan, Anda menyadari bahwa kami menjengkelkan banyak orang dengan apa yang kami lakukan," kata pelatih asal Prancis itu.

"Kami tidak bisa mengubah itu, tapi saya akan selalu membela para pemain saya. Kami pantas lolos, tanpa keraguan. Kami bermain sangat baik dan kami berada di semifinal."

Real berada di urutan keempat dalam klasemen Liga dan bisa memangkas selisih menjadi 18 poin di belakang pemimpin klasemen Barcelona saat mereka bermain melawan Malaga.

Tapi mereka mengejar Piala Eropa ke-13, yang akan membuat mereka menjadi tim pertama yang memenangkan trofi tiga tahun berturut-turut sejak Bayern Munich antara 1974 dan 1976.

"Ada orang-orang yang anti-Madrid dan kami tidak bisa mengubah itu," tambah Zidane. "Kami terus melakukan apa yang kami lakukan.

"Orang dapat menulis atau mengatakan apa yang mereka inginkan tetapi tidak ada yang dapat mengubah sejarah klub ini, yang merupakan klub terbaik," demikian Reuters.

(Uu.D011)

Pewarta: Darwito
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018