Melbourne (ANTARA News) - Suku Aborigin Australia, Sabtu, melakukan pawai damai di seluruh negeri (Australia) untuk menentang terhadap campur tangan pemerintah di pemukiman lokal Kawasan Utara.
Sekitar 150 orang Aborigin bergerak ke balai kota Sydney, mereka marah kenapa Perdana Menteri John Howard membalas suatu laporan baru-baru ini, bahwa ditemukan adanya pelecehan seksual di kalangan komunitas Aborigin.
Howard telah mengirimkan polisi dan tentara ke dalam kamp aborigin di Kawasan Utara, di mana pemerintah nasionalnya mempunyai kewenangan hukum, untuk menghentikan pesta minuman, yang diyakini akan merusak keluarga aborigin.
Para pemimpin Aborigin mengakui bahwa beberapa keluarga mereka mempunyai masalah dengan pelanggaran seksual anak, namun menurut Howard hal itu sedang ditangani dengan tangan keras.
Pemimpin Aborigin Pat Turner mengatakan bahwa campur tangan untuk semasa enam bulan masih bisa diterima. Tapi hal itu akan dilakukan berdasarkan kemitraan dengan masyarakat dari suku asli.
Protes-protes juga dilakukan pada hari Sabtu di ibukota-ibukota negara bagian Australia lainnya, dan di Alice Springs, suatu wilayah terbelakang di mana sebagian besar masyarakat Aborigin tinggal di Kawasan Utara.
Warga Aborigin Australia yang berkisar 460.000 orang hanya mewakili dua persen saja dari 21 juta penduduk negara tersebut, dan kebanyakan mereka tinggal di komunitas-komunitas terpencil atau kota-kota. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007