"Apalagi Bogor punya IPB dengan riset pangan, usaha pertaniannya hasil produk-produk pertanian bisa dikembangkan di bisnis e-commerce," kata Zaky usai mengisis acara Supermentor di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam.
Zaky menjadi salah satu pembicara dalam acara Supermentor yang menghadirkan sejumlah tokoh di antaranya Dino Patti Djalal, Bima Arya Sugiarto, dan Ridwan Kamil.
Acara tersebut dihadiri hampir 4.000 anak muda dari Bogor yang sangat antusias untuk mengikuti Supermentor yang mengangkat tema entrepreneurship.
Menurut Zaky, minat untuk menjadi pengusaha muda itu cukup banyak, dari survei yang dilakukannya saat acara berlangsung, hampir semua yang hadir ingin menjadi pengusaha.
"Menurut saja Bogor itu kota pengusaha, berpotensi," kata lulusan ITB.
Peraih anugerah Satyalencana Wirya Karya ini menilai anak muda sekarang memiliki semangat luar biasa menjadi pengusaha, sehingga harus perlu terus didukung oleh semua pihak.
Untuk menjadi sukses sepertinya, Zaky membagi tiga pesan yakni mau belajar dan berkaya, tidak takut gagal, dan fokus pada tujuan. Tujuan yang dimaksud bukanlah uang, tetapi menjadi bermanfaat untuk orang banyak.
"Jangan lupa kerja keras, jangan pernah menyerah kalau gagal. Gagal itu pelajaran yang paling efektif untuk menjadikan kita sukses bernisnis," katanya.
Terkait bisnis berbasis teknologi internet, Zaky menilai sangat potensial harus diisi oleh anak-anak muda Indonesia. Sebagai contoh di Amerika Serikat sudah sangat maju, teknologi menyumbang 25 persen untuk GDP, sedangkan pertanian hanya 1,5 persen.
Berbeda dengan Indonesia yang basisnya masih pertanian. Walau pertanian penting, tetapi pertanian minimal menyumbang lima persen sudah bagus.
"Teknologi ini sudah bagus, kalau kita tidak bermain, Indonesia hanya akan menjadi konsumen. Seperti di telepon genggam, kita sudah tidak bisa bermain, sudah jadi konsumen," kata peraih IPK 4 ini.
"Sekarang di teknologi, anak mudah Indonesia harus mengisi ruang-ruang di atas ini," kata Zaky.
Zaky mengatakan saat ini platfoam bisnis berbasis teknologi yang berkembang pesat seperti Bukalapak, Traveloka, Tokopedia, Gojeg sudah sangat kuat. Contoh Bukalapak telah memiliki pendapatan hingga Rp13 triliun, dengan jumlah pekerja 1.500 orang, dan jumlah pedagang kecil yang bergabung mencapai 3 juta UKM.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018