Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia meminta dukungan dari San Marino bagi pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), seperti disampaikan dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir menyampaikan secara langsung surat Presiden RI terkait pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2020 kepada Dwi Kepala Negara San Marino, Stefano Palmieri II dan Matteo Ciacci I, di San Marino.
"Indonesia senantiasa dan akan selalu berkomitmen terhadap pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional sesuai amanat konstitusi," ujar Wamenlu Fachir mengutip pesan Presiden RI.
Dalam kesempatan tersebut, Dwi Kepala Negara San Marino sangat mengapresiasi kunjungan Wamenlu RI sekaligus menyampaikan pertimbangan sangat positif San Marino terkait pencalonan Indonesia tersebut.
Dwi Kepala Negara San Marino juga mengakui persamaan nilai-nilai yang dimiliki kedua negara sekaligus mengapresiasi peran dan kontribusi Indonesia dalam pengiriman pasukan penjaga perdamaian di berbagai wilayah konflik di dunia.
Sebelum diterima Dwi Kepala Negara San Marino, Wamenlu RI didampingi Dubes RI di Roma bertemu dengan Menteri Luar Negeri San Marino, Nicola Renzi.
Dalam pertemuan itu, Wamenlu RI mengapresiasi pertimbangan Republik San Marino untuk menempatkan Kedutaan Besar di Jakarta sebagai pintu masuk ke Asia Tenggara, yang juga merupakan suatu bentuk pengakuan terhadap posisi dan peran strategis Indonesia.
Wamenlu RI dan Menlu San Marino sepakat untuk segera merealisasikan kerja sama ekonomi melalui instrumen perpajakan, kerja sama antara televisi, kerja sama pendidikan diplomat serta interaksi antar pengusaha kedua negara.
Menlu Renzi juga sangat mengapresiasi kedatangan Wamenlu Fachir yang diakui sebagai kunjungan pejabat tinggi pertama dari Indonesia ke San Marino setelah dibukanya hubungan diplomatik kedua negara secara resmi pada 26 September 2011.
San Marino yang berdiri sejak tahun 301 merupakan negara republik tertua di dunia sekaligus salah satu negara termakmur di dunia berdasarkan pendapatan perkapita.
Ibu kota negara terkecil ketiga di Eropa ini, City of San Marino, memiliki julukan "Il Titano" karena letaknya yang berada di atas Gunung Titan. Keindahan alamnya menjadikan San Marino sebagai salah satu tujuan favorit wisatawan di Eropa.
Baca juga: Indonesia pamerkan kontribusinya bagi perdamaian dunia di PBB
Baca juga: Menlu Retno wakili ASEAN sampaikan pendapat di DK PBB
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018