Ankara (ANTARA News) - Iran mendesak Prancis jangan mau dipengaruhi Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyangkut kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara besar, lapor kantor berita Tasnim seperti dikutip Reuters.

Pernyataan ini dikeluarkan setelah pangeran yang juga menteri pertahanan Saudi itu terlihat mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mendukung perjanjian 2015 untuk mencabut sanksi ekonomi kepada Iran dengan imbalan Iran meninggalkan program nuklirnya.

"Sebagai salah satu penandatangan kesepakatan itu, Prancis mesti menolak dipengaruhi oleh Salman si petualang dan menolak mendengarkan klaim berulang-ulang dan palsu Saudi terhadap kesepakatan itu," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi.

Macron, saat berbicara dalam jumpa pers bersama dengan Pangeran Mohammed bin Salman di Paris Selasa pekan ini, menyatakan bahwa pengaruh regional Iran mesti diwaspadai tetapi tidak pernah menganggap kesepakatan nuklir harus diberangus.

Mengomentari hal ini, Pangeran Mohammed menanggapi, "Saya harap presiden tidak marah kepada saya akibat apa yang saya ucapkan, tetapi kami tak ingin mengulangi kesepakatan yang dibuat pada 1938 yang telah mengawali Perang Dunia Kedua," kata dia merujuk Kesepakatan Munich dengan Adolf Hitler.

Baca juga: Presiden Macron akan kunjungi Arab Saudi sebelum akhir tahun

Pewarta: SISTEM
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018