Palembang (ANTARA News) - Deklarasi perdamaian tiga kelompok suporter Sriwijaya FC yakni Sriwijaya Mania Hooligan, Singa Mania dan Ultras Palembang kembali dikukuhkan di Palembang, Kamis, dengan disaksikan Kapolresta Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono.
Tiga ketua kelompok suporter mengucapkan janji akan menjaga perdamaian ini hingga selama-lamanya dengan disaksikan perwakilan manajemen SFC yakni Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri Faisal Mursyid dan Manajer Tim Ucok Hidayat.
Selain itu, deklarasi damai itu juga disaksikan Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan dan kapten tim Hamka Hamzah.
"Kami tentunya senang dengan adanya perdamaian suporter ini. Sehingga ke depan suporter SFC akan disegani karena tidak lagi terpecah-pecah, tapi kini sudah bersatu dalam memberikan dukungan ke SFC," kata dia.
Perseteruan tiga kelompok suporter ini sudah berlangsung lama yang diperkirakan telah terjadi sejak 13 tahun lalu.
Kejadian seperti ribut mulut, perkelahian menggunakan senjata tajam hingga penyiraman air keras kerap terjadi baik di dalam stadion hingga di luar stadion.
Dampak kejadian ini membuat citra suporter negatif di mata masyarakat sehingga menurunkan anemo untuk menonton langsung ke stadion karena warga dihantui ketakutan.
Namun setelah sekian lama, akhirnya ketiga suporter membuka diri setelah diajak bertemu oleh perwakilan pemain Hamka Hamzah dan pelatih Rahmad Darmawan.
"Sejak pertama kali deklarasi damai dikumandangkan, yakni saat SFC melawan Felcra FC kami bertekad mengakhiri segala perseteruan ini. Tidak ada lagi rumah sakit dan kantor polisi setiap setelah pertandingan," kata Qusoi, petinggi Ultras Palembang.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono mengatakan institusi Kepolisian sangat menyambut baik inisiatif perdamaian dari kelompok suporter ini.
Sebagai bentuk dukungan, Polresta Palembang akan memberikan bantuan angkutan kepada suporter. Lantaran ia sendiri sedih saat melihat suporter rela berjalan kaki dari simpang flyover sampai ke Stadion GSJ.
"Kami sudah siapkan kendaraan agar mereka tidak susah lagi. Karena saya kasihan saat melihat adik-adik suporter berjalan kaki," kata dia.
Kelompok suporter Sriwijaya FC awalnya hanya satu saat klub pertama kali berdiri di tahun 2005. Namun dalam perkembangannya terpecah menjadi tiga yakni Singa Mania, Ultras Palembang dan S-Man dengan memiliki ciri khas berbeda dari sisi warna.
Ketiga kelompok suporter ini dipisahkan di tiga tribun berbeda saat pertandingan Sriwijaya FC.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018