Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menegaskan, keberadaan partai politik lokal GAM, tidak sejalan dengan semangat integrasi dan perdamaian yang diamanatkan dalam nota kesepakatan damai Helsinki. "Pemerintah tetap mengacu pada hasil kesepakatan damai Helsinki, bahwa semua pihak dengan itikad baik harus melaksanakan perdamaian, dan reintegrasi serta saling menghormati," kata Wapres usai Shalat Jumat di Jakarta. Ia menegaskan, partai lokal GAM belum disetujui apalagi dideklarasikan, namun parpol dengan menggunakan simbol-simbol masa lalu itu, berarti bertentangan dengan semangat perdamaian, re-integrasi, dan persatuan. "Meski tidak tercantum dalam pasal demi pasal, tentang larangan penggunaan simbol GAM, namun pembukaan dan penutup nota damai Helsinki menegaskan perlunya semangat perdamaian, re-integrasi dan konsolidasi oleh semua pihak di Aceh," ujar Jusuf Kalla. Wapres menambahkan, dirinya yakin masyarakat Aceh, terutama eks anggota dan petinggi GAM bisa memahami betul makna nota damai yang ditandatangani pada Agustus 2005. Ia menambahkan, sejak UU Pemerintahan Aceh sebagai amanat nota damai Helsinki, diberlakukan, situasi di Aceh lebih kondusif, roda perekonomian berjalan baik dan keamanan lebih terjamin. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007