Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengaku belum memasukkan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, sebagai salah satu embarkasi haji 2018 karena masih didiskusikan dengan instansi terkait.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury dalam pengukuhan kerja sama peningkatan manfaat Garuda Indonesia Citi Card di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Kamis, mengatakan embarkasi haji khususnya bagi jamaah asal Sumedang dan Majalengka masih didiskusikan.
"Itu salah satu yang akan kita diskusikan antara Kementerian Agama dan Kementerian Perhubungan, bagaimana untuk jamaah haji yang akan berangkat dari Jawa Barat, khususnya dari Sumedang dan Majalengka. Apakah mereka akan diberangkatkan dari daerah pemberangkatan di Kertajati atau seperti apa," jelasnya.
Pahala menjelaskan jumlah pesawat yang digunakan untuk ibadah haji 2018 (1439 Hijriah) kurang lebih sama dengan tahun sebelumnya yakni 14 pesawat berbadan lebar (wide body) yang terdiri atas tiga pesawat B747-400, lima pesawat B777-300ER dan enam pesawat A330-300/200.
Tahun ini, ia menyebut jumlah jamaah dan kloternya pun hampir sama dengan tahun sebelumnya, yakni sekitar 107.959 jamaah haji dengan 278 kloter di sembilan embarkasi di seluruh Indonesia.
"Kalau dari sisi jumlah dan kloternya itu kurang lebih sama dengan yang kita angkut tahun lalu," katanya.
Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, ditargetkan sudah bisa melayani penerbangan haji pada tahun ini setelah bisa dibuka pada Mei mendatang.
Bandara tersebut diharapkan dapat mengurangi beban Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten, yang selama ini jadi tumpuan jamaah haji Jawa Barat yang wilayahnya paling luas di Pulau Jawa.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018