Jakarta (ANTARA News) - Berwisata mengagumi keindahan alam sambil menikmati waktu bersantai dengan orang-orang terkasih juga punya pengaruh dalam mengurangi risiko penyakit demensia.

Jalan-jalan atau berwisata adalah salah satu aktivitas sosial yang bisa dilakukan untuk memperlambat proses degeneratif yang pasti terjadi seiring bertambahnya usia.

Dokter spesialis saraf Gea Pandhita dari RS Pondok Indah - Bintaro Jaya menjelaskan ada tiga kunci memperlambat proses degeneratif: aktivitas sosial, aktivitas fisik dan stimulasi otak.

Aktivitas sosial bisa juga meliputi kerja sosial, berkunjung ke tempat saudara atau teman, berpartisipasi dalam sebuah kelompok atau organisasi, beribadah sampai pergi menonton pertandingan olahraga.

"Olahraga minimal 30 menit sehari, minimal lima kali seminggu," kata Gea dalam media gathering "Mengenal Demensia" di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Membedakan pelupa dan demensia

Salah satu olahraga yang disarankannya adalah berjalan kaki dalam kecepatan stabil selama setengah jam. Bila memungkinan, bisa juga mencoba olahraga lari atau berenang.

Ketiga, stimulasi otak yang bisa dilakukan dengan membaca, menulis, bermain puzzle, berdiskusi kelompok sampai membuat kerajinan tangan.

Berdasarkan penelitian, seseorang dengan kognisi pasif pada usia tua berpotensi 2,6 kali terkena demensia dibandingkan orang dengan kognisi aktif.

Aktivitas yang menstimulasi otak sebenarnya bisa ditemui secara mudah di dekat kita, contohnya adalah ibu rumah tangga yang butuh kemampuan kognitif untuk bisa mengatur ini dan itu di dalam rumah.

Demensia adalah istilah umum untuk beberapa penyakit yang kebanyakan progresif, mempengaruhi ingatan, kemampuan kognitif lain dan perilaku serta sangat mempengaruhi kemampuan seseorang melakukan aktivitas sehari-hari.

Di antara penyakit tersebut, Alzheimer's adalah jenis demensia yang paling umum dan mencakup 60 sampai 70 persen kasus. Jenis lain yang umum ialah demensia vaskular yang bisa terjadi orang muda.

Baca juga: Demensia juga bisa dialami orang muda

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018