Jakarta (ANTARA News) - Tahun lalu, CEO SpaceX, Elon Musk mendapat banyak perhatian untuk video yang mengusulkan perjalanan dari kota ke kota - di Bumi - menggunakan roket yang dirancang untuk luar angkasa.
Dalam konferensi TED di Vancouver, Rabu (11/4), President dan COO SpaceX Gwyne Shotwell menegaskan kembali rencana SpaceX, berjanji bahwa teknologi tersebut akan siap dan beroperasi "dalam satu dekade, pasti."
"Pasti akan terjadi," dia menegaskan. SpaceX juga berharap dapat terbang ke Mars saat itu terjadi.
Banyak yang bisa (dan mungkin akan) berubah dalam satu dekade. Tapi idenya adalah bahwa roket yang sangat besar, mampu membawa sekitar 100 orang, bisa terbang seperti pesawat dan melakukan perjalanan dari satu titik ke titik lain di Bumi jauh lebih cepat daripada pesawat.
Setengah keliling bumi dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 hingga 40 menit, menurut Shotwell -- mendarat pada tempat yang berada 5 hingga 10 kilometer di luar pusat kota.
Shotwell memperkirakan harga tiket akan berkisar ribuan dolar untuk perjalanan lintas samudera. "Namun, Anda dapat melakukannya dalam satu jam."
"Saya pribadi berinvestasi dalam yang satu ini," kata dia, "karena saya sering bepergian, dan saya tidak suka bepergian. Dan, saya ingin sekali bertemu mitra saya di Riyadh, pergi di pagi hari dan kembali untuk membuat makan malam."
Bagaimana bisa bepergian dengan biaya roket yang murah? Shotwell mengatakan efisiensi berasal dari kecepatan roket itu sendiri sehingga dapat mengoperasikan rute selusin kali dalam sehari, sementara pesawat jarak jauh hanya melakukan satu kali penerbangan per hari.
Sayangnya, Shotwell tidak membagian detail tentang desain kursi atau fasilitas dalam roket tersebut, demikian seperti dilansir dari laman Recode.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018