Jakarta (ANTARA News) - Partai Golongan Karya (Golkar) menolak wacana kocok ulang menyusul penggantian Wakil Ketua Dewan Zaenal Ma`arif. "Golkar tidak pernah berpikir untuk hal tersebut (kocok ulang)," kata Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, usai salat Jumat di Jakarta. Ia mengatakan Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap Zaenal Maarif tidak berarti harus dilakukan kocok ulang untuk menentukan pengganti Zaenal dan pimpinan DPR lainnya. "Intinya, meski Zaenal ditarik dari jabatannya di DPR, bukan berarti yang lain juga ditarik kan begitu," ujarnya, menambahkan. Usulan kocok ulang pimpinan DPR mengemuka di gedung parlemen Senayan dan menjadi wacana di kalangan pengamat politik menyusul Pergantian Antar Waktu (PAW) Wakil Ketua DPR Zaenal Ma`arif. Zaenal yang berasal dari Fraksi Partai Bintang Reformasi diberhentikan karena kinerjanya di parlemen tidak maksimal menyusul pula adanya konflik internal PBR yang bermula dari Muktamar PBR di Bali tahun lalu, yang masih dalam sengketa hukum di tingkat kasasi Mahkamah Agung (MA). Komposisi pimpinan DPR sekarang ini tidak mencerminkan fraksi-fraksi terbesar, karena Fraksi PPP dan Partai Demokrat tidak masuk ke dalam Pimpinan DPR. Ketua DPR Agung Laksono meneruskan permohonan PAW Zaenal ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), meski ketiga Wakil Ketua DPR menolak. KPU telah memproses surat Agung Laksono tersebut sehingga kini tinggal menunggu keputusan dari Presiden. Zaenal sendiri telah menulis surat kepada Presiden agar mengabaikan PAW dirinya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007