Yangon (ANTARA News) - Myanmar dan Kantor PBB untuk Layanan Proyek (UNOPS) dan Perlindungan Anak mencapai sebuah memorandum kesepahaman untuk memerangi AIDS, tuberkulosis (TB) dan malaria, demikian Kantor Berita Myanmar melaporkan, Kamis.
Berdasarkan MoU yang ditandatangani dengan Kementerian Kesehatan dan Olahraga di Nay Pyi Taw, Rabu, Global Fund akan membiayai Myanmar melalui UNOPS sebesar 247,89 juta dolar AS untuk memerangi penyakit pada periode 2018-2020 serta sebesar 90,85 juta dolar AS untuk perlindungan anak-anak.
Sementara itu, Myanmar telah meluncurkan proyek HIV/AIDS Flagship (UHF) pada Februari untuk diimplementasikan di lima wilayah dan negara bagian dengan tingkat infeksi HIV tertinggi.
Dengan dana 10 juta dolar AS dan didukung oleh Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), proyek dua tahun ini mencakup negara-negara bagian Kachin dan Shan serta Sagaing, Yangon dan Mandalay.
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan layanan pencegahan, tes dan pengobatan HIV dengan memanfaatkan organisasi non-pemerintah dan penyedia layanan kesehatan swasta untuk orang yang hidup dengan HIV dan pecandu narkoba, pekerja seks dan orang transgender.
Menurut data statistik, 224.794 orang hidup dengan HIV di Myanmar yang menempati peringkat 25 dalam daftar negara-negara dengan tingkat prevalensi HIV yang tinggi.
Tingkat pasien baru dengan infeksi HIV turun 26 persen pada 2016 dibandingkan 2010, sementara jumlah kematian akibat penyakit terkait AIDS menduduki angka 52 persen. Demikian diberitakan Kantor Berita Xinhua.
Baca juga: Sinar mata hari bantu cegah penularan TB
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018